Selama pandemi, Labor Lingkungan Pariaman produksi ratusan liter hand sanitizer

id hand sanitizer,COVID-19,pariaman

Selama pandemi, Labor Lingkungan Pariaman produksi ratusan liter hand sanitizer

Laboratorium Lingkungan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Kota Pariaman,Sumbar sedang memproduksi penyanitasi tangan atau 'hand sanitizer'. (ANTARA/Istimewa)

Pariaman (ANTARA) - Laboratorium Lingkungan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kota Pariaman, Sumatera Barat telah memproduksi sekitar 700 liter cairan pembersih tangan atau hand sanitizer selama pandemi COVID-19.

"Pembuatan hand sanitizer tersebut dimulai pada pertengahan Maret yang merupakan perintah Wali Kota Pariaman Genius Umar karena warga sulit mendapatkannya semenjak pandemi COVID-19," kata Kepala Dinas Perkim LH Kota Pariaman M. Syukri di Pariaman, Kamis.

Pembuatan hand sanitizer tersebut dimulai semenjak diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar di daerah itu dan jika dana tersedia maka pihaknya akan terus memproduksinya untuk tatanan hidup kenormalan baru atau new normal.

Hand sanitizer yang diproduksi tersebut dikemas dalam berbagai ukuran yang dibagikan kepada forum komunikasi pimpinan daerah, organisasi perangkat daerah, serta warga di daerah itu.

Bahkan, lanjutnya pihaknya juga membagikan cairan pembersih tangan yang diproduksi itu kepada pedagang Pasar Pariaman karena pedagang berpotensi besar terpapar dan menyebarkan COVID-19 kepada orang lain.

Selain memproduksi hand sanitizer, Laboratorium Lingkungan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kota Pariaman juga membuat masker kain untuk dibagikan kepada warga guna meminimalisir penyebaran COVID-19 di daerah itu.

Ia berharap dengan upaya tersebut maka dapat membantu warga di daerah itu agar terhindar dari COVID-19.

Syukri meminta warga menerapkan pola hidup sehat serta protokol kesehatan COVID-19 yaitu menggunakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak dengan orang lain.

Ia menyampaikan bahwa Pariaman pada 8 Juni akan memberlakukan tatanan hidup normal baru atau 'new normal' seiring dengan berakhirnya pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar di daerah itu pada 7 Juni.

Saat ini jumlah warga Kota Pariaman yang terpapar COVID-19 berjumlah satu orang yang merupakan seorang tenaga kesehatan di RSUD Pariaman namun yang bersangkutan telah dinyatakan sembuh.

Sedangkan jumlah notifikasi yang tercatat yaitu 245 orang dan 36 orang tanpa gejala serta tiga orang dalam pantauan.