Tak memiliki riwayat perjalanan keluar daerah, pejabat Solok Selatan ini positif COVID-19

id kasus covid-19 solok selatan,berita solok selatan,solok selatan terkini,berita sumbar,sumbar terkini,novirman,abdul rahman

Tak memiliki riwayat perjalanan keluar daerah, pejabat Solok Selatan ini positif COVID-19

Pelaksana tugas Bupati Solok Selatan Abdul Rahman bersama Juru bicara COVID-19 dan Kalaksa BPBD Solok Selatan saat mengumumkan kasus COVID di daerah itu beberapa waktu lalu. (ANTARA/Erik IA)

Padang Aro, (ANTARA) - Seorang pejabat di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat inisial BM (56) dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil swab tes Laboratorium Dioagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang.

"Informasinya yang bersangkutan tidak memiliki riwayat perjalanan keluar daerah," kata Juru Bicara Penanganan COVID-19 Solok Selatan Novirman di Padang Aro, Kamis.

Dia mengatakan sekarang sedang dilakukan pelacakan dan penyemprotan di rumah yang bersangkutan serta pengambilan swab anggota keluarganya.

Sedangkan pejabat yang dinyatakan Positif COVID-19 sementara melakukan isolasi mandiri di rumahnya sampai diambil keputusan oleh Forkopimda.

"Langkah Forkopimda hari ini akan ada keputusannya," ujarnya.

Sementara gugus tugas Solok Selatan sudah melakukan penyemprotan disinfektan di perkantoran pemerintah setelah satu pejabat tersebut dinyatakan positif COVID-19.

"Hari ini ada dua kantor yang kami semprot disinfektan," kata Kepala Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan Richi Amran melalui Kepala Seksi Kedaruratan Romi Aprijal.

Dia mengatakan, untuk hari ini ada dua kantor yang disemprot disinfektan yaitu kantor Bupati dan kantor Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Solok Selatan.

Hingga saat ini sudah enam orang warga Solok Selatan yang dinyatakan positif COVID-19, tiga pasien sudah dinyatakan sembuh.

Ketiga pasien yang sembuh tersebut adalah DA (58), RM (23), serta AA (18) semuanya laki-kaki dan semuanya beralamat di Pakan Rabaa Tengah.

Pasien sembuh berasal dari satu keluarga, yakni ayah dan dua orang anaknya sedangkan ibu dan neneknya, masih diisolasi dan dirawat di BPSDM dan RSAM Bukittinggi. (*)