Fateta Unand gagas Kuliah Kerja Nyata era new normal, dirangkum dalam tiga kegiatan ini

id Unand, New Normal, Padang, Sumbar, KKN

Fateta Unand gagas Kuliah Kerja Nyata era new normal, dirangkum dalam tiga kegiatan ini

Program Pengabdian Kepada Masyarakat Kuliah Kerja Nyata Bencan Corona Virus Disease 2019 (PKM KKN BC-19) Fakultas Teknologi Pertanian Unand dalam kondisi kenormalan baru (Istimewa)

Padang, (ANTARA) - Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat menggagas kenormalan baru atau "new normal" kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat atau Kuliah Kerja Nyata Bencana Corona Virus Disease 2019 (PKM/KKN BC-19) saat pandemi COVID-19 berlangsung.

Dekan Fakultas Tekonologi Pertanian Universitas Andalas Feri Arlius Dt Sipado melalui keterangan tertulis di Padang, Rabu, mengatakan kenormalan baru itu dirangkum dalam tiga kegiatan yaitu pertama, kegiatan yang berhubungan langsung dengan sektor kesehatan dan COVID-19.

Kedua, kegiatan pendukung yaitu kegiatan di luar sektor kesehatan tetapi terdampak oleh adanya pandemi COVID-19. Ketiga, pembuatan modul multimedia yaitu kegiatan pembuatan video pendek sosialisasi serta pelatihan-pelatihan yang disebarkan dan diunggah ke media sosial.

“Terobosan ini, untuk memastikan mahasiswa kita tetap bisa menyelesaikan studi sesuai jadwal. Selain membantu masyarakat dan pemerintah menghadapi pandemi yang masih belum jelas waktu berakhirnya ini,” kata dia.

Ia mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan pengabdian dosen dan mahasiswa Fateta Unand pada masyarakat dalam menghadapi Pandemi Covid19.

Bagi mahasiswa yang mengikuti PKM-BC19 ini, kegiatan-kegiatannya dapat dikonversi jadi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Menurut dia dalam pelaksanaan PKM-BC19, aktivitas mahasiswa maupun Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) harus menerapkan protokol kesehatan COVID-19, aturan pemerintah pusat dan daerah serta peraturan setempat.

“Lokasi PKM-BC19 ini di lokasi sekarang mahasiswa berada dan sebagian besar mahasiswa sudah berada di kampung halamannya. Dengan demikian, tidak ada mobilisasi mahasiswa dari satu daerah ke daerah yang lain,” kata dia.

Dalam melaksanakan kegiatan, mahasiswa PKM-BC19 harus memakai Alat Perlindungan diri (APD) minimal masker, menjaga "physical distancing" di dalam kelompok kegiatan demi menghindari transmisi virus serta tidak mengumpulkan lebih dari 5 orang dalam satu kelompok.

Mahasiswa harus mencuci tangan saat selesai melakukan kegiatan dan membiasakan untuk mengurangi menyentuh mulut, hidung serta wajah.

“Kami berharap kegiatan ini berjalan lancar dan tanpa gangguan berarti dan mampu memberikan kontribusi di dalam mitigasi bencana COVID-19," kata dia

Ketua PKM KKN BC-19 Fateta Unand Ashadi Hasan mengatakan kegiatan ini melibatkan 300 orang mahasiswa dengan 50 orang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Ia mengatakan legiatan di kampung mahasiswa saat ini berada dengan rentang waktu pelaksanaan bulan Mei hingga Juli 2020.

Kegiatan khusus COVID-19 yang diprogramkan yaitu pembuatan dan membagikan "hand sanitizer" pada masyarakat, pembuatan selebaran, spanduk, poster tentang pandemi ini

Kemudian edukasi tentang pandemi, pembagian sembako pada masyarakat kurang mampu, pembuatan dan pembagian masker ke warga, pembuatan video edukasi dan jadi relawan di posko COVID-19 di nagari masing-masing.

Setelah itu kegiatan produktif dalam masa pandemi yang diinisiasi yakni pemanfaatan lahan pekarangan dengan tanaman obat, sayur dan buah serta sosialisasi tentang pertanian organik.

Kemudian, pelatihan pembuatan hidroponik dari botol bekas, pembuatan rak tanaman atau pertanian urban, pelatihan pembuatan kompos dari sampah organik rumah tangga, pengenalan dan pemanfaatan ruang kosong dalam rumah untuk beblog jamur.

Lalu, edukasi tentang pangan yang sehat dalam keadaan pandemi Covid19, penyuluhan jajanan sehat, pelatihan pembuatan permen jahe.Kemudian pelatihan membuat selai, sosialisasi makanan sehat dan bergizi, mengajarkan masyarakat sekitar tentang cara pengolahan pangan yang baik.

Pelatihan pembuatan VCO, pelatihan pembuatan nugget, pelatihan membuat gula semut, pelatihan membuat selai tomat, pelatihan pembuatan minuman herbal untuk imunitas tubuh dalam masa pandemi.

Selanjutnya, pembuatan video tentang pembuatan kerajinan tangan, pembuatan usaha makanan untuk usaha skala rumah tangga dalam masa pandemi.

Setelah itu hidroponik sederhana dalam masa pandemi, pembuatan saus tomat dan cabai, pembuatan

permen jahe merah dan tanaman lokal untuk memperkuat imunitas tubuh.

"Video itu harus diunggah ke media sosial seperti youtube, facebook, instagram dan lainnya," kata dia. (*)