New York, (ANTARA) - Harga minyak melonjak pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah harapan bahwa produsen minyak mentah setuju memperpanjang pemotongan produksi selama pertemuan melalui konferensi video pada pekan ini, serta ketika sejumlah negara dan negara bagian AS mulai melonggarkan penguncian virus corona.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 1,37 dolar AS atau 3,9 persen menjadi 36,81 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Penyelesaian tertinggi untuk kontrak bulan depan sejak 6 Maret, menurut Dow Jones Market Data.
Sementara itu, acuan global minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus naik 1,25 dolar AS atau 3,3 persen menjadi ditutup pada 39,57 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Kedua acuan minyak mendekati level tertinggi tiga minggu.
"Ada antisipasi bahwa OPEC+ akan setuju untuk memperpanjang level mereka saat ini selama dua bulan lagi, dan pada saat yang sama, pasar mengantisipasi bahwa pembukaan kembali ekonomi di seluruh dunia akan meningkatkan permintaan serta akan membuat kita dalam posisi sedemikian rupa sehingga, pada Agustus, pasar minyak akan seimbang,” kata Andy Lipow, presiden konsultan Lipow Oil Associates.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan lainnya termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang pengurangan produksi mereka sebesar 9,7 juta barel per hari (bph), atau sekitar 10 persen dari produksi global, menjadi Juli atau Agustus, pada sebuah pertemuan yang diharapkan akan digelar pada Kamis (4/6/2020).
Di bawah rencana awal OPEC+, pemotongan itu akan dijalankan pada Mei dan Juni, turun menjadi 7,7 juta barel per hari mulai Juli hingga Desember.
Arab Saudi telah mendorong untuk menjaga pemotongan yang lebih dalam di tempat lebih lama, kata sumber.
Pembukaan kembali bisnis secara bertahap di semakin banyak negara dan negara-negara bagian di AS setelah perintah tinggal di rumah karena pandemi virus corona juga mendorong permintaan bahan bakar dan membantu menopang harga minyak.
Persediaan minyak mentah AS turun 483.000 barel dalam sepekan hingga 29 Mei menjadi 531 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi para analis untuk meningkat tiga juta barel, data dari kelompok industri American Petroleum Institute menunjukkan. Data resmi akan dirilis pada Rabu waktu setempat. (*)
Berita Terkait
Pertamina cek kualitas BBM dua SPBU di Kota Padang
Jumat, 5 April 2024 19:12 Wib
Antisipasi tumpahan minyak di perairan Dumai
Rabu, 3 April 2024 21:19 Wib
Kilang Balikpapan tingkatkan kapasitas jadi 360 ribu barel
Minggu, 31 Maret 2024 11:46 Wib
Lemak dan minyak penyumbang nilai ekspor terbesar Sumbar Rp1,5 triliun
Jumat, 1 Maret 2024 15:05 Wib
Pemkab Agam olah limbah plastik jadi bahan bakar minyak
Kamis, 22 Februari 2024 9:05 Wib
Pabrik pengolahan minyak sawit di Aceh Tamiang terbakar
Jumat, 16 Februari 2024 5:53 Wib
Polda Sumbar ungkap belasan kasus penyelewengan BBM bersubsidi
Sabtu, 3 Februari 2024 13:24 Wib
Harga CPO pada Februari 2024 naik 4,06 persen
Kamis, 1 Februari 2024 7:56 Wib