20 napi dan tahanan Polres Limapuluh Kota belum bisa dikirim ke Lapas Payakumbuh, ini penyebabnya

id Sri Wibowo,napi payakumbuh,berita limapuluh kota,limapuluh kota terkini,berita payakumbuh,payakumbuh terkini,protokol kesehatan covid-19

20 napi dan tahanan Polres Limapuluh Kota belum bisa dikirim ke Lapas Payakumbuh, ini penyebabnya

Kapolres Kabupaten Limapuluh Kota AKBP Sri Wibowo. (ANTARA/Akmal Saputra)

Sarilamak, (ANTARA) - Sebanyak 20 narapidana dan tahanan di Polres Limapuluh Kota, Sumatera Barat yang telah diputus pengadilan kasusnya serta memiliki kekuatan hukum tetap belum dapat dikirim ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Payakumbuh, disebabkan belum memenuhi syarat sesuai protokol kesehatan sehubungan dengan pandemi COVID-19.

Kapolres Limapuluh Kota AKBP Sri Wibowo di Sarilamak, Jumat, mengatakan narapidana dan tahanan tersebut belum dapat dikirim karena belum memenuhi syarat atau belum sesuai dengan protokol kesehatan.

"Mereka tetap bisa dikirim, namun karena saat ini di tengah pandemi COVID-19, mereka baru bisa dikirim setelah melalui protokol kesehatan," kata dia.

Terkait protokol kesehatan, kata Kapolres, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. Setelah ditentukan bisa untuk dipindahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Lapas.

Untuk diketahui, ditundanya pengiriman tahanan dan narapidana tersebut berdasarkan Surat Edaran Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor : M.HH.PK.01.01.01-03, tanggal 24 Maret 2020 perihal pencegahan dan pengendalian penyebaran COVID-19.

"Bisa atau tidaknya tergantung hasil rekomendasi oleh petugas kesehatan. Nantinya setelah melalui protokol kesehatan dan dinyatakan bisa untuk dikirim ke lapas akan langsung kami kirim," sebutnya.

Ia mengatakan dari 20 tahanan dan narapidana tersebut sebanyak 12 orang di antaranya merupakan tahanan titipan dari kejaksaan yang saat ini mendekam di Polres Limapuluh Kota.

"Makan dan minum dari tahanan itu kan telah masuk ke Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari Dirjen Kemenkumham," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Lapas kelas II B Payakumbuh Muhamad Kameily mengatakan seluruh makan dan minum dari tahanan yang masih belum bisa dikirim ke Lapas memang menjadi tanggung jawab pihaknya.

"Kami terus berkoordinasi dengan Kapolres Payakumbuh dan Limapuluh Kota terkait berapa jumlah warga binaan yang belum dapat dikirim ke Lapas," ujarnya. (*)