Empat investor kelapa sawit jajaki peluang investasi di Pesisir Selatan

id Pesisir Selatan,peluang investasi pesisir selatan,investor kelapa sawit,berita Pesisir Selatan,Pesisir Selatan terkini,berita sumbar,sumbar terkini

Empat investor kelapa sawit jajaki peluang investasi di Pesisir Selatan

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pesisir Selatan, Suardi. (ANTARA/Didi Someldi Putra)

Painan, (ANTARA) - Empat investor di bidang kelapa sawit sedang menjajaki peluang berinvestasi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat setelah mereka mengetahui besarnya potensi perkebunan di daerah setempat.

"Ada empat invenstor yang kini sedang menjajaki peluang berusaha, dan saat ini mereka secara bertahap terus melengkapi berbagai dokumen yang diperlukan," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pesisir Selatan Suardi di Painan, Jumat.

Ia menyebut keseluruhan luas kebun kelapa sawit di daerah setempat lebih dari 100 ribu hektare yang tersebar di 10 kecamatan, dan lebih dari separuhnya merupakan kebun milik rakyat.

"Luas kebun kelapa sawit saat ini tidak sebanding dengan jumlah pabrik pengolahan kelapa sawit yang ada, sehingga peluang berusaha di bidang ini masih cukup terbuka," imbuhnya.

Hanya saja, lanjutnya progres ke empat investor ini memang agak melambat akibat pendemi COVID-19, berkemungkinan dampak dari melemahnya sektor keuangan.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Pesisir Selatan Afrizal Kirun menyebut daerah setempat memang kekurangan pabrik pengolahan kelapa sawit.

Ia mengatakan sebelumnya di Pesisir Selatan hanya ada tiga pabrik pengolahan kelapa sawit, dan baru setahun terakhir ada penambahan satu unit lagi.

Dampak dari penambahan pabrik ini sudah bisa dirasakan masyarakat seperti harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang mulai agak bersaing.

"Harga TBS mulai bersaing, tahun sebelumnya sebulan jelang lebaran harga di tingkat petani sudah anjlok hingga Rp400 per kilogram, namun saat ini harga TBS baru anjlok dua pekan sebelum lebaran," katanya lagi.

Pihaknya mengaku mendukung penuh berbagai upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten dalam mendatangkan investor, dengan harapan kehadiran mereka mampu mendongkrak harga TBS yang tidak stabil sepanjang tahunnya. (*)