Harga bawang merah tingkat petani di sentra produksi Alahan Panjang terus naik dan telah capai Rp50.000 per kilogram

id berita kabupaten solok,berita sumbar,harga bawang merah,naik,alahan panjang

Harga bawang merah tingkat petani di sentra produksi Alahan Panjang terus naik dan telah capai Rp50.000 per kilogram

Bawang merah. (ANTARA FOTO/Syaiful Arif/wsj.)

Kenaikan ini memang sudah cukup lama bertahan,
Kabupaten Solok (ANTARA) - Harga bawang merah ditingkat petani di sentra produksi Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat terus mengalami kenaikan harga dan telah mencapai Rp50.000 per kilogram jika dibandingkan dengan harga sebelumnya yang masih Rp40.000 per kilogram.

Seorang petani di Alahan Panjang, Saputra (32) di Alahan Panjang, Kamis, mengatakan kenaikan harga tersebut sudah berlangsung sejak tiga dua hari yang lalu secara bertahap.

"Kenaikan ini memang sudah cukup lama bertahan. Sebelumnya paling tinggi sampai Rp40.000 per kilogram, kemudian sekarang terus naik lagi capai Rp50.000 per kilogram," ujar dia.

Dibagian lain, ia mengakui saat ini para petani mulai mengalami kesulitan dalam perawatan bawang merah. Karena sering diserang hama dan ulat daun.

"Saya rasa kenaikan harga saat ini karena ketersediaannya di tingkat petani sedikit. Sedangkan peminatnya sangat banyak," tambah dia.

Saputra mengatakan saat ini umur bawangnya sudah dua bulan dan menunggu satu bulan lagi baru bisa dipanen.

"Bawang saya yang akan dipanen sekitar 2 ton lebih. Semoga bulan depan harganya masih Rp50.000 per kilogram," harap dia.

Petani lainnya, Hendri (35) menyebutkan selain bawang merah, harga tomat juga mengalami kenaikan dari Rp3.000 per kilogram menjadi Rp6.000 per kilogramnya.

"Kenaikan ini juga sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu," kata dia.

Kemudian harga kubis juga mengalami kenaikan mencapai Rp3.000 per kilogram dari sebelumnya hanya Rp2.000 per kilogram.

Namun, petani lainnya Wirda (40) mengeluhkan harga cabai yang masih turun dan hanya Rp8.000 per kilogram dari sebelumnya mencapai Rp30.000 per kilogram.

"Selain harga yang murah perawatannya juga susah dan membutuhkan biaya mahal. Namun harus bagaimana lagi petani terpaksa menjual dengan harga Rp8.000 dari pada tidak terjual sama sekali," jelas dia.

Ia berharap harga cabai segera naik seperti biasanya.

"Karena biaya perawatannya yang tidak sedikit seperti upah pengolahan lahan serta harga pupuk dan harga pestisida juga naik, sedangkan harga cabai anjlok," kata dia.