Akibat pandemi COVID-19, LPKA Tanjung Pati hentikan pembinaan mendatangkan orang luar

id LPKA Tanjung Pati,berita payakumbuh,payakumbuh terkini,berita sumbar,sumbar terkini,hentikan kegiatan libatkan orang luar

Akibat pandemi COVID-19, LPKA Tanjung Pati hentikan pembinaan mendatangkan orang luar

Warga binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Tanjung Pati, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat saat melakukan panggilan video dengan keluarga. (ANTARA/Akmal Saputra)

Payakumbuh, (ANTARA) - Sejumlah program pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Tanjung Pati, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat dihentikan sementara akibat pandemi COVID-19.

Kepala LPKA Tanjung Pati Tapianus A. Barus di Sarilamak, Rabu, mengatakan kegiatan pembinaan yang dihentikan sementara adalah kegiatan yang harus mendatangkan orang dari luar.

"Di sini kita memiliki beberapa kegiatan yang harus mendatangkan orang dari luar seperti pelatihan keterampilan dan proses belajar untuk mengikuti paket A, B dan C," kata dia.

Beberapa pelatihan keterampilan di LPKA seperti reparasi telepon genggam, pembuatan jas hujan, pembuatan masker dan lainnya.

"Kita bekerja sama dengan pihak lainnya yang mau berbagi keahlian dengan warga binaan, baik anak maupun perempuan," sebutnya.

Selain itu, program pembinaan lain yang terhenti yakni kegiatan di Gugus Depan Pramuka yang beberapa waktu lalu juga ikut dalam kegiatan nasional di Pulau Jawa.

Terhentinya program pembinaan ini, kata dia, tentunya merugikan warga binaan. Sebab program binaan tersebut akan bermanfaat bagi warga binaan ketika telah keluar dari LPKA.

"Semua program binaan itu akan bermanfaat untuk mereka ketika nanti telah keluar. Namun secara bertahap akan kita carikan solusinya," ujarnya.

Kegiatan lain yang juga harus terhenti yakni kunjungan secara langsung yang diganti dengan panggilan video.

"Kunjungan ini kita ganti dengan menggunakan teknologi saat ini yaitu video call. Begitu juga saat lebaran, kami memberikan kesempatan agar warga binaan dapat bersilaturahim dan mengucapkan selamat lebaran dengan keluarganya," kata dia.

Ia mengatakan pihak keluarga diminta untuk mendaftar terlebih dahulu, sehingga ketika warga binaan melakukan panggilan pihak keluarga langsung menjawab panggilan tersebut.

"Sebab durasi video call yang kami berikan itu hanya selama 15 menit hingga 20 menit per orangnya," ujarnya.

Setiap harinya, sambung dia, hanya diberikan kesempatan kepada belasan orang warga binaan, hal ini mengingat durasi kunjungan yang juga dibatasi.

LPKA telah menyiapkan laptop atau komputer yang terhubung dengan jaringan internet dan kamera serta perangkat lainnya. (*)