Hasil tes swab: 29 tenaga kesehatan yang kontak dengan pasien positif COVID-19 BS (69) dinyatakan negatif COVID-19

id covid-19,corona di solok,isolasi pasien covid-19,rsud arosuka

Hasil tes swab: 29 tenaga kesehatan yang kontak dengan pasien positif COVID-19 BS (69) dinyatakan negatif COVID-19

Juru Bicara Penanganan COVID-19 Kabupaten Solok, Syofiar Syam. (ANTARA SUMBAR/ist)

​​​​​​​Arosuka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat mengumumkan 29 tenaga kesehatan RSUD Arosuka yang pernah kontak dengan pasien positif COVID-19 BS (69) asal Nagari Koto Baru, akhirnya dinyatakan negatif, dan dua orang lagi sedang menunggu hasil.

"Ada 31 tenaga kesehatan yang ditracing dengan pasien COVID-19, BS (69). Hasil pemeriksaan 29 orang dinyatakan negatif COVID-19 pada Rabu (20/5) dan 2 orang masih menungu hasil," kata Juru Bicara COVID-19 Kabupaten Solok, Syofiar Syam di Arosuka, Kamis.

Selain tracing pada 31 orang tenaga kesehatan RSUD Arosuka, Dinas Kesehatan juga menelusuri 32 warga Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, yang pernah melakukan kontak dengan pasien BS.

"Setelah diambil swabnya, hasil pemeriksaan terhadap 29 warga dinyatakan negatif COVID-19 dan tiga orang lagi dilakukan pemeriksaan ulang sesuai laporan surat 21 Mei 2020," ujarnya.

Menurutnya, informasi data tersebut telah diterima melalui Dinas Kesehatan dan wajib disebarluaskan. Agar masyarakat mengetahui info ini resmi dari gugus tugas, dan bukan dari media sosial.

Pada saat hari kejadian pasca ditetapkannya PDP dari RSUD Arosuka, BS (69) asal Nagari Koto Baru yang positif COVID-19 dan dimakamkan tanpa protokol COVID-19. Masyarakat menjadi resah dan berbagai isu berkembang di masyarakat maupun di media sosial.

"Oleh karena itulah kami di Pemerintahan bertindak cepat dengan menutup rumah sakit dan melakukan isolasi kepada petugas kesehatan yang kontak dengan BS (69)," ujarnya.

Sebelumnya, Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok berinisial BS (69) dinyatakan positif COVID-19 Berdasarkan hasil tes swab dari Labor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, Jumat (15/5).

"BS yang meninggal pada Kamis (14/5), dinyatakan positif COVID-19 sehari setelah meninggal. Dia pernah dirawat di RS M Natsir Kota Solok, Semen Padang Hospital (SPH) dan terakhir di RSUD Arosuka, Kabupaten Solok," kata Juru Bicara Penanganan COVID-19 Kabupaten Solok, Syofiar Syam di Arosuka, Sabtu.

Ia menjelaskan sebelumnya, BS yang merupakan pensiunan ASN Pemkot Solok, pernah menjalani rapid test di RS M Natsir dan SPH, dengan hasil kedua tes, negatif.

Dari catatan RSUD Arosuka, BS masuk ke IGD RSUD Arosuka pada Rabu (13/5) sekira pukul 10.00 WIB, dengan keluhan penyakit paru-paru, kemudian dirawat di ruang interne.

Karena kondisi terus menurun sepulang dari Semen Padang Hospital, BS direncanakan menjalani tindakan operasi pengeluaran cairan pleura. Pihak RSUD Arosuka menganjurkan dilakukan tindakan isolasi.