Dolar AS melemah ketika euro naik didorong proposal dana pemulihan UE

id kurs dolar,mata uang utama,vaksin Covid-19

Dolar AS melemah ketika euro naik didorong proposal dana pemulihan UE

Kurs Mata Uang Dunia. (indigoguide.com)

New York, (ANTARA) - Dolar AS turun terhadap euro pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ketika mata uang bersama itu menambah keuntungan Senin (18/5) didorong proposal Francis-Jerman untuk dana yang akan menawarkan hibah ke wilayah Uni Eropa dan sektor-sektor yang paling terpukul oleh pandemi virus corona.

Hasil menggembirakan dari uji coba vaksin untuk COVID-19 mengurangi permintaan untuk mata uang safe haven dan greenback naik ke dekat level tertinggi satu bulan terhadap yen Jepang.

Jerman dan Prancis, yang perjanjiannya biasanya membuka jalan untuk kesepakatan UE yang lebih luas, mengusulkan agar Komisi Eropa meminjam 500 miliar euro (550 miliar dolar AS) atas nama seluruh UE. Komisi diharapkan untuk menguraikan proposal mereka sebelum pertemuan puncak Eropa yang dijadwalkan 27 Mei.

Euro menguat 0,08 persen terhadap greenback pada 1,09235 dolar, menambah kenaikan selama dua hari menjadi sekitar satu persen.

"Usulan Francis-Jerman merupakan langkah maju yang material menuju pemanfaatan kapasitas fiskal bersama untuk memberikan stimulus fiskal berkelanjutan guna mendukung pemulihan ekonomi," kata Lee Hardman, analis mata uang di MUFG.

Mata uang bersama itu juga didukung oleh survei yang menunjukkan sentimen investor Jerman meningkat lebih dari yang diperkirakan pada Mei, karena kekhawatiran atas dampak pandemi virus corona terhadap ekonomi terbesar Eropa berkurang.

Greenback menemukan sedikit dukungan dari data yang menunjukkan pembangunan rumah AS yang turun paling banyak pada April.

Dolar, yang menarik aliran safe-haven ketika minat terhadap aset-aset berisiko turun, telah melemah karena investor mengambil petunjuk dari data tahap awal menggembirakan untuk vaksin virus corona potensial.

"Dolar AS adalah tempat yang aman seperti franc Swiss atau yen Jepang dan itu adalah tempat yang aman di bawah tekanan dari kemarin pagi sampai sekarang," kata Brad Bechtel, kepala valas global di Jefferies.

Pemerintah-pemerintah yang melonggarkan pembatasan juga telah membantu investor semakin optimis bahwa ekonomi akan segera kembali normal.

Pada Selasa (19/5), Presiden AS Donald Trump mengatakan ia akan menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan lembaga-lembaga federal untuk menghilangkan "peraturan yang tidak perlu yang menghambat pemulihan ekonomi."

Dolar Australia dan dolar Selandia Baru lebih kuat di tengah kemajuan pembukaan kembali ekonomi global dan optimisme vaksin.

Terhadap yen Jepang, yang cenderung menarik investor selama masa-masa tekanan geopolitik atau finansial, dolar naik 0,37 persen ke level tertinggi dalam hampir sebulan terakhir.

Pound Inggris naik 0,39 persen terhadap dolar, pemulihan relatif kecil terhadap posisi terendah tujuh minggu terakhir. Sterling tertahan oleh risiko Brexit dan spekulasi tentang suku bunga negatif. (*)