Solok (ANTARA) - Petani di Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat mengeluhkan harga cabai anjlok yakni hanya Rp7.000 per kilogram jika dibandingkan dengan harga sebelumnya mencapai Rp50.000 per kilogram.
Seorang petani di Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok Hendri (30), di Alahan Panjang, Sabtu mengatakan turunnya harga cabai tersebut sudah berlangsung sejak tiga bulan yang lalu secara bertahap.
Ia menyebutkan sebelumnya harga cabai mencapai Rp50.000 per kilogram, sebulan kemudian turun menjadi Rp25.000, turun lagi menjadi Rp20.000 per kilogram, dan terus turun menjadi Rp10.000, bahkan sampai sekarang masih turun hanya Rp7.000 per kilogram.
"Selain harga yang murah perawatannya juga susah membutuhkan biaya yang mahal. Akan tetapi harus bagaimana lagi petani terpaksa menjual dengan harga Rp7.000," kata dia.
Ia mengaku mengalami kerugian yang cukup besar dengan penjualan cabai yang hanya Rp7.000 tersebut. Karena biaya perawatannya yang cukup mahal.
"Biasanya sekali panen dengan berat 500 kilogram mendapat omset puluhan juta. Namun sekarang tidak mencukupi," ujar dia.
Lebih lanjut ia menyebutkan harga tomat juga murah hanya Rp2.500 per kilogram jika dibandingkan dengan harga sebelumnya mencapai Rp5.000 per kilogram.
"Penurunan harga tomat ini juga sudah terjadi sejak beberapa bulan yang lalu," kata dia.
Ia mengatakan tidak mengetahui pasti penyebab turunnya harga cabai dan tomat tersebut dan berharap harganya kembali naik.
Petani lainnya Yanti (35) menyebutkan sejumlah tanaman lainnya berupa bawang merah mengalami kenaikan harga mencapai Rp45.000 per kilogram dibandingkan sengan harga sebelumnya hanya Rp20.000 per kilogram.
"Kenaikan harga bawang ini memang sudah cukup lama bertahan yaitu sekitar dua bulan yang lalu," kata dia.
Lebih lanjut ia menyebutkan kubis juga mengalami kenaikan harga mencapai Rp3.000 per kilogram dari harga sebelumnya hanya Rp1.000 per kilogram.
"Kebetulan tanaman yang banyak dipanen oleh petani di Alahan Panjang saat ini berupa cabai dan tomat, makanya harganya anjlok," sambungnya.
Sedangkan untuk bawang merah sendiri, kata dia saat ini masyarakat di Alahan Panjang lebih banyak yang sedang melakukan penanaman ketimbang yang panen.
Menurut petani lainnya Edi (45) kerugian petani cabai saat ini mencapai 90 persen, sedangkan kerugian petani tomat mencapai 65 persen.
"Karena biaya perawatannya yang tidak sedikit seperti upah pengolahan lahan serta harga pupuk dan harga pestisida juga naik, sedangkan harga cabai anjlok," kata dia. (*)
Berita Terkait
Solok jalin kerja sama dengan Perusahaan Eratani bidang pertanian
Selasa, 23 April 2024 5:18 Wib
Bupati Solok kunjungi langsung lokasi banjir di Talang Babungo
Selasa, 23 April 2024 5:17 Wib
Pemkab Solok tinjau lokasi longsor di Kecamatan Lembang Jaya
Senin, 22 April 2024 20:12 Wib
Pemkab Solok Selatan imbau masyarakat waspada cuaca ekstrim
Senin, 22 April 2024 14:36 Wib
Festival durian upaya Solok Selatan majukan UMKM
Sabtu, 20 April 2024 13:58 Wib
Pemkab Solok Selatan resmikan masjid Nurut Taqwa Lubuk Gadang Utara
Jumat, 19 April 2024 15:30 Wib
Solok Selatan gelar lomba membuka durian tercepat
Jumat, 19 April 2024 14:30 Wib
Akreditasi fasilitas kesehatan Solok Selatan meningkat signifikan
Kamis, 18 April 2024 14:13 Wib