BI perkirakan butuh lima bulan untuk pulihkan ekonomi Sumbar setelah terdampak COVID-19

id berita padang,berita sumbar,bi,ekonomi,covid-19

BI perkirakan butuh lima bulan untuk pulihkan ekonomi Sumbar setelah terdampak COVID-19

Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama. (antarasumbar/Ikhwan Wahyudi)

Jika pada awalnya diperkirakan ekonomi Sumbar 2020 akan tumbuh pada angka 4,97 persen dengan adanya pandemi ini turun menjadi kisaran 2,3 hingga 2,7 persen pada tahun ini,
Padang (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) memperkirakan butuh waktu hingga lima bulan untuk memulihkan ekonomi provinsi itu yang terdampak pandemi COVID-19.

"Jika pada awalnya diperkirakan ekonomi Sumbar 2020 akan tumbuh pada angka 4,97 persen dengan adanya pandemi ini turun menjadi kisaran 2,3 hingga 2,7 persen pada tahun ini," kata Kepala BI perwakilan Sumbar, Wahyu Purnama di Padang, Kamis.

Menurut dia angka 2,3 hingga 2,7 persen terealisasi jika wabah ini bisa berakhir Juni dan sudah ada kegiatan ekonomi pada Juli 2020.

"Akan tetapi kalau lebih panjang lagi pemberlakuan PSBB maka ekonomi Sumbar akan lebih turun lagi," tambah dia.

Ia melihat saat ini sektor yang masih tumbuh adalah pertanian, perdagangan informasi dan komunikasi, sementara sektor transportasi dan industri pengolahan turun.

Pemulihan ekonomi Sumbar akan bergantung pada kapan PSBB berakhir dan keran ekonomi dibuka kembali.

Sektor yang paling cepat tumbuh setelah adanya pembatasan adalah transportasi dan perdagangan.

"Begitu orang dibolehkan terbang maka akan banyak yang pulang kampung atau sebaliknya akan banyak yang ke Jakarta, ini juga bisa memicu kenaikan harga tiket pesawat," jelas dia.

Termasuk perdagangan, saat semua kembali dibuka orang akan belanja apa saja yang selama ini dilarang.

Terkait dengan stimulus ekonomi yang perlu diberikan pemerintah amat tergantung pada ketersediaan dana di APBD.

Salah satunya kegiatan pemerintah mulai dari investasi hingga pembangunan infrastruktur, kata dia.

Apalagi saat ini swasta juga banyak bergantung pada pengeluaran pemerintah karena usahanya bergantung dari anggaran pemerintah.

Sementara mengacu pada angka pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan I 2020 yang berada pada angka 3,92 persen diperkirakan pada triwulan II tahun ini akan turun menjadi satu persen.