Kabar baik, warga Padang sembuh COVID-19 bertambah jadi 40 orang

id pasien covid sembuh di padang, berita padang, berita sumbar, covid19

Kabar baik, warga Padang sembuh COVID-19 bertambah jadi 40 orang

Tangkapan layar grafik COVID-19 Dinas Kesehatan Kota Padang. (Antara / Ikhwan Wahyudi)

Padang, (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Padang mencatat total warga terinfeksi Corona Virus Disease (COVID-19) yang dinyatakan sembuh hingga 10 Mei 2020 mencapai 40 orang.

"Dari 177 terkonfirmasi positif sebanyak 40 orang dinyatakan sembuh hingga saat ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid di Padang, Minggu.

Menurut dia pasien yang telah dinyatakan sembuh telah melalui dua kali tes swab untuk memastikan tidak ada lagi virus di tubuhnya.

Setelah dinyatakan sembuh yang bersangkutan sudah bisa berinteraksi dan beraktivitas sebagaimana biasa.

Ia menjelaskan minimal butuh waktu 14 hari untuk seseorang dapat dinyatakan sembuh sejak pertama kali terinfeksi.

"Ini juga tergantung daya tahan tubuh yang membentuk antibodi untuk melawan virus tersebut," kata dia.

Ia menyampaikan kesembuhan pasien tersebut juga berkat kemauan untuk sembuh serta tekad kuat agar terbebas dari virus corona.

Selain itu, pasien yang berhasil sembuh juga mampu meningkatkan daya tubuh, mau mengonsumsi makanan yang bergizi dan dianjurkan, serta minum obat yang disarankan.

"Pasien juga mampu menghindari stres ketika dinyatakan positif COVID-19," kata dia.

Sementara hingga 10 Mei 2020 terdapat 2.155 pelaku perjalanan dari daerah terjangkit, 293 orang tanpa gejala, 73 orang dalam pemantauan, 130 pasien dalam pengawasan, 177 positif, 14 meninggal, 60 negatif, 40 sembuh dan 33 menunggu hasil.

Untuk pasien positif tersebar di 56 kelurahan dari total 104 kelurahan yang berada di 11 kecamatan.

Ia menyampaikan virus corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

Adapun saran penularan meliputi tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19 dan memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19.

Selain itu kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan.

Kemudian ia mengimbau semua warga tidak hanya di zona merah namun semua wilayah untuk sementara waktu tidak bepergian ke tempat umum.

"Kalau pun terpaksa harus bepergian usahakan pakai masker, kita tidak pernah tahu ada orang yang ternyata pembawa virus namun tanpa gejala," katanya.