Parit Malintang (ANTARA) - Abrasi pantai yang terjadi di Nagari Malai V Suku, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat merusak sebuah rumah dan mengancam sekitar 70 kepala keluarga yang tinggal di daerah itu.
"Kejadiannya subuh kemarin dan pagi tadi abrasi masih berlanjut," kata Camat Batang Gasan Irmansudin di Batang Gasan, Sabtu.
Ia mengatakan abrasi terjadi di sisi kiri dan kanan muara Batang Sungai Sariak yang dipasangi batu grip.
Akibat abrasi tersebut setidaknya sekitar 30 meter daratan habis digerus ombak sehingga telah merusak sebuah rumah warga, lapangan sepak bola, dan menumbangkan puluhan pohon, kata dia.
Ia menyampaikan meski abrasi juga terjadi tahun lalu namun kondisinya tidak separah sekarang yang apabila dibiarkan maka dapat mengancam sebuah perkampungan yang dihuni oleh sekitar 70 kepala keluarga serta terdapat satu sekolah yang jaraknya sekitar 100 meter dari pantai.
"Abrasi sebelumya sudah merusak satu rumah dan pemiliknya kembali membangun rumah sekitar 30 meter dari lokasi awal ke daratan, namun sekarang rumahnya rusak lagi," katanya.
Ia menyebutkan di lokasi rumah yang rusak akibat abrasi tersebut juga terdapat dua rumah lainnya yang pemiliknya masih belum mau mengungsi karena permasalahan ekonomi sedangkan pemilik yang rumahnya rusak sudah mengungsi ke rumah keluarga.
Menurut dia abrasi bisa saja terus terjadi melihat cuaca ekstrem yang terjadi di daerah itu dalam beberapa hari terakhir.
Ia mengatakan menurut warga di daerah itu yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan terjadinya abrasi tersebut disebabkan karena hempasan ombak dari arah batu grip.
Menurutnya untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pembangunan enam batu grip di sisi kiri dan kanan muara di daerah itu.
"Jadi dibangun batu grip di sisi kiri tiga dan sisi kanan tiga, insya Allah abrasi bisa teratasi," ujarnya.
Ia mengatakan tahun lalu pihaknya telah mengajukan permohonan pembangunan batu grip kepada Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman namun karena permasalahan anggaran maka pembangunannya tidak terwujud.
"Sekarang apalagi sedang wabah COVID-19," kata dia.
Ia berharap pemerintah baik provinsi maupun pusat mau mengalokasikan anggaran untuk membangun batu grip di daerah itu guna melindungi warga serta daratan.
Berita Terkait
Gubernur Sumbar: Cuaca ekstrem dapat pengaruhi inflasi di daerah
Kamis, 18 April 2024 10:51 Wib
Densus tangkap tujuh anggota kelompok teroris JI di Sulteng
Kamis, 18 April 2024 10:15 Wib
Kecelakaan lalu lintas pada operasi ketupat 2024 di Pasaman Barat turun
Rabu, 17 April 2024 19:50 Wib
Polri ekshumasi korban dugaan pembunuhan oleh oknum TNI di Sawahlunto
Rabu, 17 April 2024 14:06 Wib
Dua warga meninggal dunia akibat kecelakaan di Agam selama Operasi Ketupat
Rabu, 17 April 2024 13:29 Wib
Hendri Septa Serahkan Bansos Sembako bagi 3.457 KPM di Kecamatan Lubuk Begalung
Rabu, 17 April 2024 9:43 Wib
Stray Kids berkolaborasi dengan Charlie Puth AS di single terbaru
Rabu, 17 April 2024 9:02 Wib
Harga emas Antam stabil di angka Rp1,321 juta per gram
Rabu, 17 April 2024 9:01 Wib