Pariaman (ANTARA) - Abrasi pantai di Desa Balai Naras, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, Sumatera Barat yang sudah berlangsung sekitar satu bulan terakhir mengancam sejumlah kepala keluarga di daerah itu.
"Abrasi ini terjadi setiap tahun akibat perubahan arah angin, namun dalam beberapa tahun terakhir ini yang terparah," kata salah seorang warga Desa Balai Naras Akhirudin (55) di Pariaman, Rabu.
Akibat abrasi tersebut, dua batu grip yang terpasang di daerah itu terlihat berada di tengah laut karena pasir pantai sudah digerus ombak sekitar 30 meter.
"Dalam seminggu ini sudah dua meter pasir pantai yang terbawa ombak," katanya.
Saat ini jarak bibir pantai dengan rumahnya sekitar enam meter dan dikhawatirkan jarak tersebut semakin dekat melihat masih kuatnya ombat menghantam daerah itu.
Abrasi tersebut tidak saja mengancam sejumlah kepala keluarga yang berada di daerah itu namun juga kebun kelapa dan sawit warga.
Dari pantauan pesisir pantai ke arah pusat kota terlihat terpasang batu grip sebagai pagar penahan ombak sehingga dapat meminimalisir dampak hempasannya.
Sedangkan di lokasi abrasi tersebut tidak terpasang batu seperti ke arah pusat kota sehingga hal itu yang membuat abrasi di lokasi itu menjadi parah.
"Kabarnya dulu pemerintah sudah mau memasang pagar batu namun pemilik tanah melarang karena menyulitkan menaikkan kapalnya ke pantai," ujarnya.
Ia berharap angin kembali normal dan pasir kembali mengisi kawasan itu dan rumahnya beserta rumah lainnya aman dari abrasi.
Ia menambahkan lokasi pembangunan di daerah itu dulunya merupakan laut namun lama-kelamaan terisi pasir dan dijadikan lokasi pembangunan rumah.
Berita Terkait
Balai Bahasa Sumbar, berikan penyuluhan bagi tenaga profesional dan calon tenaga profesional di Padang Panjang
Kamis, 28 Maret 2024 9:08 Wib
Mensos tawarkan ahli waris korban longsor bekerja di balai Kemensos
Kamis, 14 Maret 2024 4:30 Wib
RAT Koperasi Balai Kota Padang Tahun Buku 2023, Raih Sertifikat Koperasi Sehat dan Capai SHU 1,9 Miliar
Jumat, 23 Februari 2024 19:11 Wib
Pendakian gunung Kerinci dilarang sampai puncak
Jumat, 8 Desember 2023 20:35 Wib
Balai Karantina: Minyak kelapa sawit masih dominasi ekspor asal Sumbar
Sabtu, 25 November 2023 16:32 Wib
Balai Teknik Perkeretaapian paparkan masalah kereta api di Sumbar
Selasa, 21 November 2023 20:58 Wib
Balai Perkeretaapian pertahankan jalur Ombilin untuk dukung Unesco
Selasa, 21 November 2023 20:38 Wib
Balai Benih Ikan Kota Solok siap layani bibit kan bagi petani
Minggu, 15 Oktober 2023 8:00 Wib