PATA Luncurkan Prakiraan Kunjungan Wisata Asia Pasifik

id PATA Luncurkan Prakiraan Kunjungan Wisata Asia Pasifik

PATA Luncurkan Prakiraan Kunjungan Wisata Asia Pasifik

Ilustrasi wisatawan. (Antara)

Jakarta, (Antara) - Asosiasi Travel Asia Pasifik (Pacific Asia Travel Association/PATA) meluncurkan prakiraan jumlah pengunjung wisata di kawasan Asia Pasifik untuk tahun 2013 hingga 2007. CEO PATA, Martin J Craigs, dalam keterangan yang diterima Antara di Jakarta, Minggu, mengatakan sangat merekomendasikan hasil prakiraan kunjungan wisata untuk kawasan Asia Pasifik hasil kerja sama dengan The Hong Kong Polytechnic University School of Hotel and Tourism Managemen (PolyU) tersebut kepada rekan dan anggota asosiasi yang tersebar di 17 zona waktu. Prakiraan pengunjung tahun 2013 hingga 2017 tersebut, menurut dia, dibuat secara lengkap dengan perkiraan baru perekonomian pengunjung sehingga akan memudahkan bagi organisasi pariwisata untuk mengantisipasi tren permintaan dan pelayanan wisatawan. Prakiraan tersebut, lanjutnya, dibuat per tahun dan triwulan mencakup dalam periode lima tahun ke depan. Prakiraan juga menampilkan variabel elastisitas harga, informasi tentang kedatangan pengunjung untuk memilih negara dari pasar-pasar utama negara tujuan wisata, pengeluaran pengunjung di satu negara, dan keberangkatan pengunjung dari satu negara. Pada edisi tahunan menampilkan laporan hasil analisis dan implikasi prakiraan dengan mempertimbangkan tren tertentu di daerah tertentu. Prakiraan dibuat menggunakan kombinasi metodologi statistik dan "judgmental forecasting" dengan maksud untuk menghasilkan perkiraan yang lebih akurat dan dapat diandalkan. Dengan kata lain, sistem ini menggabungkan teknik prakiraan ekonometrik canggih serta pendapat ahli dalam prakiraan permintaan untuk perjalanan dari berbagai sumber pasar wisatawan ke tujuan wisata di kawasan Asia Pasifik. Meski, menurut dia, jelas bahwa permintaan untuk inbound dan outbound wisata di Asia Pasifik tumbuh, namun detail prakiraan permintaan perjalanan akan memberi panduan kondisi perekonomian pengunjung sehingga memberi gambaran pengeluaran calon wisatawan di satu negara. Hal tersebut, lanjutnya, membantu mempermudah pengambilan keputusan perencanaan untuk investasi infrastruktur, manajemen sumber daya manusia, pemasaran sumber daya serta alokasi dana untuk pengembangan produk baru. Jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Asia Pasifik diperkirakan akan terus tumbuh dengan tingkat pertumbuhan per tahun 4,1persen selama periode 2013 hingga 2017, sehingga dapat mencapai 581.000.000 orang pada 2017. Kawasan Asia Timur Laut akan mempertahankan posisi dominan di pasar "inbound" wisata Asia Pasifik, dan pangsa pasarnya akan mencapai 53,52 persen pada 2017. China akan terus menjadi tujuan utama di Asia Pasifik, dengan jumlah pengunjung diperkirakan mencapai 147.400.000 orang pada tahun 2017. Sedangkan jumlah pengunjung ke Hong Kong akan melampaui Amerika Serikat pada 2015, dan menjadi negara tujuan dengan jumlah pengunjung terbesar kedua di kawasan Asia Pasifik. Sementara itu jumlah kedatangan pengunjung asal China ke kawasan Asia Pasifik lain akan melebihi 100 juta pada tahun 2015. Kamboja, Maldives, Cina Taipei, Bhutan, dan Mongolia diperkirakan akan menjadi negara tujuan wisata yang mendapat kunjungan terbesar dalam periode 2013 hingga 2017. (*/jno)