Pandemi COVID-19, ini skema yang berikan Komite Ekonomi Kreatif Padang agar UKM lokal tak mati

id produk lokal, berita padang, berita sumbar,Komite Ekonomi Kreatif Padang,pandemi covid-19

Pandemi COVID-19, ini skema yang berikan Komite Ekonomi Kreatif Padang agar UKM lokal tak mati

Pelaku UKM di Padang membuat baju APD pesanan Dinas Kesehatan Padang. (Antara/Iggoy El Fitra)

Padang, (ANTARA) - Komite Ekonomi Kreatif Kota Padang mengajak pemerintah dan masyarakat mendukung produk lokal yang dihasilkan Usaha Kecil dan Menengah di tengah pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).

"Mari gelorakan semangat konsumsi produk lokal bahkan meskipun belum merupakan kebutuhan saat ini, pemerintah perlu menyediakan online platform untuk memudahkan pemasaran," kata Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kota Padang Dr Donard Games di Padang, Kamis.

Menurut dia Komite Ekonomi Kreatif merencanakan membuat platform dengan memberikan kesempatan gratis bagi UKM untuk meraih pasar lokal dengan lebih memberikan nuansa dan profil lokal.

"Akan ada fitur donasi, berbagi, dan voucher gift, misalnya konsumen membeli voucher sepatu customized di online platform lokal Rp300 ribu, ini bisa juga dipindahtangankan kepada orang lain yang membutuhkan, atau sepatu akan dibeli nanti dua bulan lagi dengan pembayaran voucher dimuka. Ini bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan perputaran uang UKM," ujarnya.

Kemudian pelaku UKM juga bisa membuat voucher dan katalog daring dan menyebarkan kepada kelas menengah dan atas kota.

"Voucher bisa disumbangkan dan atau digunakan sendiri. Sistem voucher gift terbukti meningkatkan konsumsi dan kepercayaan pada UKM loka di negara maju," katanya.

Selain itu juga bisa diberikan data kebutuhan pasar kepada UKM seperti BNPB membutuhkan masker kain sekian, atau PT Semen Padang membutuhkan hand sanitizer sekian.

Ia mengingatkan jangan membiarkan permintaan kebutuhan alat kesehatan hanya dipasok segelintir UKM dan mari dorong perusahaan di daerah untuk membuat database kebutuhan dan Tim satgas bisa mendistribusikan permintaan tersebut pada UKM terutama pelaku usaha rumah tangga untuk memproduksi produk secara massal.

Selain itu dapat diterbitkan Peraturan Wali Kota untuk membeli produk lokal diikuti pembentukan tim dinas terkait untuk mengawasi mutu produk UMKM lokal.

Tak hanya itu ia juga menyarankan pembentukan tim pendampingan UMK berbasis universitas dan pendamping UKM yang telah ada.

Pendampingan berupa taktis tentang info kebutuhan pasar, strategi bisnis, inovasi produk. Apalagi saat ini hampir semua perguruan tinggi di Padang kesulitan menjalankan peran pengabdian masyarakat.

"Cukup memberikan SK Pengabdian masyarakat kepada 100 dosen di Kota Padang dan mereka kan melakukan kerja sukarelawan sebagai konsultan bisnis UMKM Kota Padang," ujarnya.

Donard menambahkan meskipun masa pandemi, program pengembangan inovasi produk UMK harus tetap jalan dan kerja nyata bisa lebih efisien dibanding masa normal.