Perusahaan Jelaskan Kronologi Hewan Kurban Dijadikan Sesajen

id Perusahaan Jelaskan Kronologi Hewan Kurban Dijadikan Sesajen

Mukomuko, Bengkulu, (ANTARA) - Manajemen PT Sapta Sentosa Jaya Abadi di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Selasa, menjelaskan kronologi sebungkus daging hewan kurban saat Idul Adha 1433 Hijriah sampai dijadikan sesajen untuk hantu atau makhluk halus di perusahaan itu. Dalam penjelasan itu, pihak PT Sapta Sentosa Jaya Abadi (SSJA) mengundang seluruh wartawan serta pihak yang terlibat dalam rangkaian kegiatan pemotongan hewan kurban pada Idul Adha 1433 Hijriah di perusahaan tersebut. Ketua Panitia pemotongan hewan kurban sekaligus satuan pengamanan PT SSJA Abdul Rani, di Mukomuko, membenarkan bahwa dirinya diperintahkan oleh manajer perusahaan, Hillary Kochappan, untuk menyiapkan daging, nasi, buah-buahan, dan air mineral yang dibungkus dalam kantong plastik warna hitam. Namun, dirinya tidak mengetahui makanan yang disiapkannya itu akan diletakkan di salah satu lokasi pabrik pengolahan kepala sawit perusahaan itu untuk sesajen guna mengusir hantu atau orang halus. "Karena beliau itu adalah atasan jadi tidak mungkin saya menanyakan untuk apa barang itu," ujarnya. Manajer PT SSJA Hillary Kochappan, mengakui kecerobohannya karena telah menyuruh bawahannya tanpa bertanya dulu sebelum meletakkan sesajen di salah satu lokasi pabrik. "Saya tidak tahu kalau itu tidak boleh, dan memang waktu itu saya ingin bertanya kepada karyawan tetapi tidak ada yang masuk kerja karena masih dalam suasana lebaran Idul Adha," ujarnya. Namun, kata dia, tindakan itu tidak ada maksud menyinggung umat Islam, tetapi tujuannya untuk memberikan keselamatan bagi alam termasuk seluruh karyawan agar tenang dalam bekerja. "Karyawan juga sering mendengar suara itu, bahkan saat lembur bekerja pada malam hari ada penampakan, sehingga membuat mereka tidak tenang dalam bekerja," ujarnya. Sebelumnya, kata dia, pihak perusahaan rutin mengajak salah satu ulama di Mukomuko untuk membacakan doa di sekitar pabrik, tetapi ulama itu saat ini kebetulan sedang tidak berada di tempatnya. "Saat itu saya benar-benar tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan," ujarnya lagi. Ia menjelaskan, pihaknya telah menjelaskan kepada seluruh karyawan soal kegiatan itu untuk memberikan pemahaman bahwa tidak ada maksud lain selain untuk alam dan yang bekerja di perusahaan. Sementara Kantor Pusat PT Sapta Sentosa Jaya Abadi di Medan, akan membahas tindakan dan perbuatan Hillary Kochappan Manajer perusahaan itu di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, yang melakukan sesajen mengunakan daging hewan kurban. Petugas Hubungan Masyarakat Kantor Pusat PT Sapta Sentosa Jaya Abadi H Ilham, saat dihubungi dari Mukomuko, Selasa menyatakan, pihak perusahaan tidak ingin persoalan tersebut menimbulkan keresahan terhadap seluruh karyawan. "Perbuatan itu murni dilakukan oleh pribadi bukan atas nama perusahaan, dan kami sama sekali tidak tahu ketika perbuatan itu akan dilakukan," ujarnya. Terkait keputusan perusahaan terhadap Hillary, menurut dia, perusahaan punya aturan tentang itu. Namun, kata dia, secara pribadi Hillary telah meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Mukomuko terutama umat Islam secara keseluruhan. Sedangkan dari perusahaan, ia berharap, masyarakat bisa memahaminya dan tidak terprovokasi. (*/sun)