Gubernur BI optimistis ekonomi Indonesia tumbuh enam persen tahun 2021 usai COVID-19

id pertumbuhan ekonomi, bank indonesia,gubernur bank indonesia,perry warjiyo

Gubernur BI optimistis ekonomi Indonesia tumbuh enam persen tahun 2021 usai COVID-19

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Foto Pixabay.com) (1)

Tidak hanya berbagai program pemulihan ekonomi tapi juga ada berbagai langkah reformasi struktural untuk menaikkan investasi
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh hingga enam persen tahun 2021, didorong salah satunya oleh program pemulihan ekonomi usai pandemi COVID-19.

“Tidak hanya berbagai program pemulihan ekonomi tapi juga ada berbagai langkah reformasi struktural untuk menaikkan investasi. Itu yang akan mempengaruhi tingginya pertumbuhan ekonomi 2021,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam keterangan pers daring di Jakarta, Rabu.

Selain itu adanya stimulus fiskal dan moneter yang digelontorkan pemerintah bersama bank sentral ini diharapkan mendorong pemulihan ekonomi setelah wabah Virus Corona baru atau COVID-19 usai.

Pemerintah sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini turun mencapai 2,3 persen karena dampak wabah COVID-19.

Namun Perry Warjiyo yakin pola pemulihan ekonomi Indonesia akan berbentuk kurva V atau akan kembali naik setelah wabah COVID-19 mereda.

Meski begitu, lanjut Gubernur Bank Indonesia itu, ekonomi yang tumbuh melesat tidak terlepas dari penanganan yang dilakukan.

Salah satu upaya pemerintah dalam memutus rantai penyebaran virus ini adalah dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diharapkan memperpendek jangka waktu dalam titik terendah pada kurva V tersebut.

“Penerapan PSBB di berbagai daerah itu diperkirakan juga akan memperpendek masalah pola V shape di bawahnya dan akan mempercepat bagaimana proses pemulihan,” ujar Perry Warjiyo.

Pemerintah sebelumnya menambah biaya penanganan COVID-19 sebesar Rp405,1 triliun yang memberikan defisit fiskal sebesar 5,07 persen.

Dari jumlah anggaran itu, rencananya Rp150 triliun di antaranya akan digunakan untuk program pemulihan ekonomi.