Hasil swab pertama Wakil Wali Kota Bukittinggi negatif

id pandemi covid-19,wakil walikota bukittinggi,rsam ahmad mochtar

Hasil swab pertama Wakil Wali Kota Bukittinggi negatif

Wali Kota Bukittinggi M Ramlan Nurmatias.  (ANTARA/ Ira Febrianti)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Wali Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, M Ramlan Nurmatias menyebutkan hasil pemeriksaan spesimen lendir menggunakan swab yang pertama Wakil Wali Kota setempat Irwandi menunjukkan hasil negatif.

"Hasil pemeriksaan swab pertama wakil wali kota sudah keluar dan negatif," katanya di Bukittinggi, Selasa.

Wakil wali kota saat ini masih berada di ruang isolasi Rumah Sakit Achmad Mochtar dan sudah diambil sampel kembali untuk pemeriksaan swab kedua yang akan dikirim ke Padang pada Rabu (22/4).

Pada pertemuan dalam jaringan bersama pers yang difasilitasi oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumbar pada Selasa pagi, Ramlan menerangkan secara fisik kondisi wakilnya tersebut baik-baik saja.

Baca juga: Tak terima ditegur kumpul-kumpul saat pandemi COVID-19, seorang warga Bukittinggi tewas dikeroyok sejumlah pemuda

Dalam riwayat perjalanannya, Irwandi terakhir kali keluar daerah pada pekan ketiga Maret 2020 mengikuti kegiatan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Pariaman.

Sepulang dari acara itu, beliau kurang sehat sehingga diminta untuk beristirahat dan tidak beraktivitas sementara waktu selama dua minggu.

Sejak kembali pulih, beliau melanjutkan aktivitas seperti biasa dan fokus dalam penanganan dampak wabah COVID-19 di Bukittinggi.

Karena setiap hari beraktivitas di luar ruangan, wakil wali kota beserta Forkopimda menjalani pemeriksaan kesehatan satu kali sepekan, termasuk pernah melakukan rontgen paru-paru.

Baca juga: Hasil rapid test, Wakil Wali Kota Bukittinggi diduga terpapar COVID-19

"Jadi beliau tidak ada acara lagi keluar. Beliau tidak ada kontak dengan yang lain karena sehari-hari bersama kami di Forkopimda menangani dampak COVID-19," katanya.

Wakil Wali Kota Irwandi diinapkan di ruang isolasi RSAM pada Senin(20/4) karena saat pemeriksaan melalui uji cepat (rapid test) di hari itu menunjukkan hasil reaktif atau ada gejala diduga COVID-19.

Atas saran dokter spesialis paru-paru di RSAM beliau diisolasi untuk menjaga kondisi tetap aman.

"Sekarang kita tunggu bagaimana hasil swab ke dua yang akan dikirim besok. Semoga hasilnya tetap negatif," ujarnya.

Baca juga: Tak terima ditegur kumpul-kumpul saat pandemi COVID-19, seorang warga Bukittinggi tewas dikeroyok sejumlah pemuda