KBRI Paris fokus beri perlindungan untuk WNI di tengah pandemi COVID-19

id kbri paris,perlindungan wni,covid 19,prancis,kasus COVID-19 Prancis,pandemi COVID-19,wabah virus corona

KBRI Paris fokus beri perlindungan untuk WNI di tengah pandemi COVID-19

Bincang mahasiswa Indonesia di Prancis dengan Dubes Arrmanatha Nasir tentang COVID-19 (KBRI Paris)

Jakarta, (ANTARA) - KBRI Paris memfokuskan upaya perlindungan WNI di Prancis setelah pemerintah setempat memperpanjang masa karantina atau confinement hingga 11 Mei 2020, yang secara ketat membatasi seluruh kegiatan masyarakat untuk menghambat penyebaran virus corona baru (COVID-19).

Duta Besar RI untuk Prancis Arrmanatha Nasir menyampaikan bahwa di saat berbagai kantor dan sebagian besar kedutaan asing di Paris tutup, KBRI tetap melayani WNI yang membutuhkan bantuan.

“Sesuai dengan arahan Menlu RI, memberikan perlindungan bagi WNI di tengah wabah COVID-19 dan confinement, telah menjadi fokus utama para diplomat Indonesia di Paris saat ini,” kata Arrmanatha melalui keterangan tertulis KBRI Paris yang diterima di Jakarta, Selasa.

KBRI telah mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan kelompok WNI, seperti pengurus berbagai asosiasi Indonesia, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan wakil kelompok masyarakat Indonesia di berbagai wilayah Prancis.

Menurut Arrmanatha, melalui berbagai mekanisme, komunikasi dilakukan setiap hari untuk mengetahui situasi dan kondisi para WNI dalam menghadapi COVID-19. KBRI Paris juga terus menyampaikan berbagai informasi, imbauan, dan perkembangan terkait situasi COVID-19.

“Nomor hotline KBRI, berbagai saluran media sosial, situs maupun aplikasi konferensi video semua kita gunakan untuk meningkatkan komunikasi dan mengetahui kondisi dan kebutuhan WNI dalam menghadapi COVID-19,” ujar dia.

Berkoordinasi dengan pengurus PPI Prancis, KBRI juga telah menyampaikan bantuan berupa alat pelindung diri (APD) dan beberapa barang lainnya sesuai dengan yang dibutuhkan anggota PPI.

Di tengah kesulitan mendapatkan APD di Prancis, KBRI Paris masih dapat memberikan barang-barang yang sangat dibutuhkan untuk pelindung diri, seperti masker dan sanitizer/disinfektan, kepada para pelajar Indonesia.

Dubes Arrmanatha menegaskan bahwa KBRI dapat memberikan bantuan itu karena telah mengantisipasi berbagai kebutuhan APD jauh hari sebelumnya, termasuk mendapatkan barang-barang APD dari luar Prancis.

Bantuan APD itu dapat mengurangi risiko penularan virus jika para pelajar Indonesia harus berada di luar rumah.

KBRI Paris juga terus berkoordinasi dengan berbagai kelompok WNI lainnya untuk memberikan bantuan yang diperlukan, khususnya bagi WNI lanjut usia dan WNI yang masuk kategori rentan lainnya.

Selain itu, KBRI Paris telah membantu proses repratriasi sekitar 151 anak buah kapal (ABK) WNI dari kapal pesiar yang bersandar di Prancis.

“Sekalipun jauh dari Tanah Air, negara hadir bagi para WNI di Prancis,” kata Arrmanatha.

Sampai dengan 13 April 2020, jumlah positif COVID-19 di Prancis tecatat sebanyak 98.076 kasus, dengan 14.967 kematian.

Sejak pemberlakuan karantina ketat yang membatasi atau menutup seluruh kegiatan masyarakat, penambahan jumlah kasus baru COVID-19 di Prancis mulai melambat. Hal itu membuktikan bahwa kebijakan pemerintah dan kepatuhan masyarakat terhadap upaya karantina menunjukkan hasil positif.

Namun, perang melawan COVID-19 masih belum selesai dan masih perlu terus digalakkan.

Hingga saat ini tidak ada laporan WNI yang meninggal dunia di Prancis akibat terinfeksi COVID-19. Beberapa WNI yang dinyatakan positif atau memiliki gejala COVID-19 telah membaik dengan melakukan karantina dan perawatan mandiri.

“Sebagai bagian dari masyarakat di Prancis, semua WNI harus terus berkontribusi dalam upaya untuk memenangkan perang melawan COVID-19 dengan mematuhi aturan confinement dan tetap tinggal di rumah,” pungkas Arrmanatha. (*)