Jajak pendapat, 72 persen rakyat Amerika tak mau tonton laga di stadion tanpa vaksin

id NBA,Major League Soccer,virus corona, vaksin virus corona

Jajak pendapat, 72 persen rakyat Amerika tak mau tonton laga di stadion tanpa vaksin

Ilustrasi - Pebasket Dallas Mavericks Delon Wright (media kanan) membawa bola dan dihadang pebasket San Antonio Spurs Patty Mills (kiri) dalam laga NBA, di AT&T Center, San Antonio, Texas, AS, Selasa (10/3/2020). ANTARA FOTO/Reuters-Daniel Dunn-USA TODAY Sports/hp.

Jakarta, (ANTARA) - Dunia olah raga seketika berhenti akibat pandemi virus corona selama hampir satu bulan dan sekalipun ada semangat besar untuk membuka lagi kompetisi, mayoritas warga Amerika dalam sebuah jajak pendapat menyatakan belum mau menonton pertandingan olah raga di stadion tanpa vaksin virus tersebut.

Sekitar 72 persen rakyat Amerika yang disurvei menyatakan tidak akan menonton langsung pertandingan olah raga jika kompetisi musim ini dilanjutkan, sebelum ada vaksin virus corona.

Jajak pendapat terhadap 762 responden itu dirilis Kamis waktu setempat oleh Fakultas Bisnis, Universitas Seton Hall, demikian lapor ESPN yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Semua responden mengidentifikasikan dirinya sebagai penggemar olah raga, dan 61 persen dari mereka menyatakan tak akan ke stadion tanpa vaksin. Margin of error jajak pendapat ini adalah plus-atau-minus 3,6 persen.

Hanya 12 persen responden yang menyatakan akan menonton di stadion jika jaga jarak sosial diterapkan.

Jajak pendapat itu juga menunjukkan bahwa pandemi virus corona akan mempengaruhi olah raga untuk kemudian hari, sekalipun musim ini diteruskan.

Hanya 13 persen rakyat Amerika yang mengaku nyaman bisa menonton lagi pertandingan olah raga seperti mereka lakukan sebelum krisis virus.

Sekitar 76 persen responden menyatakan akan menyaksikan pertandingan tanpa penonton, sebaliknya 16 persen tak tertarik menyaksikannya.

Hampir separuh responden, sekitar 46 persen, menilai kompetisi olah raga sebaiknya dibatalkan sampai akhir 2020.

Menurut para pakar kesehatan, vaksin virus corona paling cepat baru bisa hadir pada 2021. (*)