Sejak penerapan workfromhome, sampah di Jakarta berkurang 620 ton per hari

id sampah,corona virus,COVID-19

Sejak penerapan workfromhome, sampah di Jakarta berkurang 620 ton per hari

Truk pengangkut sampah menurunkan muatan sampah di lahan tambahan Zona III Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/1/2020). ANTARA FOTO/Risky Andrianto/foc.

Jakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta mencatat terjadinya pengurangan tonase sampah dari Jakarta menuju TPS Bantargebang rata-rata 620 ton per hari.

Kepala DLH DKI Jakarta Andono Warih menyatakan penurunan itu disebabkan penerapan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah atas kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dimulai 16 Maret 2020.

"Jika dibandingkan dengan data rata-rata harian periode 1-15 Maret 2020 sebelum penerapan WFH dengan rata-rata tonase sampah 16-31 Maret 2020 setelah penerapan WFH," jelas Andono dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.

Menurut Andono, penurunan aktivitas masyarakat berdampak juga terhadap berkurangnya timbunan sampah.

“Kebijakan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah membuat sampah berkurang terutama dari sumber komersial, seperti hotel, mal, restoran, perkantoran, dan tempat wisata," katanya.

Andono menghimbau agar masyarakat lebih giat lagi melakukan pengurangan sampah, terlebih dengan kondisi seperti sekarang ini sebagian besar warga beraktivitas di rumah karena pandemi virus corona (COVID-19).