Solok Selatan siapkan tiga skenario penuhi kebutuhan masyarakat dampak COVID-19

id dampak covid-19,solok selatan,kebutuhan pangan dampak covid-19,abdul rahman

Solok Selatan siapkan tiga skenario penuhi kebutuhan masyarakat dampak COVID-19

Warga menyiapkan paket sembako yang akan dibagikan kepada warga lainnya yang membutuhkan. (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)

Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat menyiapkan tiga skenario pangan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat yang terdampak COVID-19.

"Pemerintah daerah harus hadir di saat warganya membutuhkan. Pandemi COVID-19,selain masalah kesehatan, dampaknya juga ke sektor pendapatan masyarakat karena tidak bisa bekerja. Masyarakat yang tidak bisa bekerja tentu akan sulit mendapatkan pangan untuk kebutuhan pokok sehari-hari sehingga pemerintah harus hadir," kata Pelaksana tugas Bupati Solok Selatan Abdul Rahman, usai melakukan video conference dengan Kemendagri, KPK, BPKP, dan BPK di Padang Aro, Rabu.

Dia menyebutkan skenario pertama dilakukan adalah mendata kebutuhan, berapa jumlah masyarakat yang akan dibantu agar bantuan bahan pangan tepat sasaran.

Kemudian sumber mendapatkan pangan itu dari mana, diantaranya ada dari bantuan pemerintah provinsi, juga dari kabupaten, beli sendiri.

Setelah itu skenario pendistribusian. Menurutny ini yang perlu diperhatikan dengan cermat, sebab walaupun sudah ada rumus pembagian bantuan tersebut, bisa jadi dengan menerapkan rumus itu saja tidak seluruh masyarakat yang membutuhkan akan mendapat bantuan.

Dia mengatakan harus ada situasi khusus yang mungkin menyimpang dari rumus pembagian bantuan untuk DTKS, sudah harus dibuat skenarionya, perlakuan pemerintah seperti apa.

"Yang tidak dapat bantuan dari pemerintah bisa saja mendapat bantuan sembako dari perusahaan yang ada di Solok Selatan," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan da Perikanan Solok Selatan Del Irwan menambahkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) harus sudah ada terlebih dahulu “by name by adress” setelah itu baru mendapat bantuan dari propinsi.

"Masyarakat yang dibantu harus terdaftar dalam DTKS," ujarnya.

Ia menyebutkan Solok Selatan mempunyai jatah beras 100 ton dari Bulog sebagai beras cadangan pemerintah yang bisa diambil apabila dalam keadaan darurat.

Untuk bulan Mei juga akan diminta bantuan ke Bulog sebanyak 50 ton sehingga tiga bulan ke depan tidak ada masalah dengan ketersediaan beras di Solok Selatan.

Di samping itu, pemerintah daerah juga akan meminta bantuan telur dan ikan kemasan ke Provinsi.

"Nanti setiap orang akan mendapat 30 butir telur dan satu kaleng ikan kaleng,” Ungkapnya.

Pihaknya juga telah membuat prediksi ketersediaan pangan untuk bahan pokok sampai bulan Oktober, jika terjadi keadaan darurat, yang kurang itu adalah daging ayam, telur, susu, dan bawang putih sedangkan beras mencukupi.