Universitas Indonesia kembangkan aplikasi SIGAP untuk APD tenaga medis

id SIGAP UI,UI,universitas indonesia,fasilkom UI,FKUI,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel corona

Universitas Indonesia kembangkan aplikasi SIGAP untuk APD tenaga medis

Aplikasi SIGAP (http://sigap.cs.ui.ac.id) (ANTARA/HO/Humas UI)

SIGAP adalah platform berbasis Internet yang mengandalkan para relawan atau PIC yang ditunjuk institusinya untuk melaporkan data secara berkala ke SIGAP,
Depok (ANTARA) - Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran UI (FKUI) mengembangkan aplikasi SIGAP (http://sigap.cs.ui.ac.id) sebagai bentuk sumbangsih UI untuk mengatasi terbatasnya suplai alat kesehatan (alkes), khususnya pemenuhan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.

Dekan Fasilkom UI Mirna Adriani dalam keterangan tertulisnya, Selasa mengatakan dengan menggunakan SIGAP, pemenuhan kebutuhan APD dari rumah sakit dan ketersediaan stok yang dimiliki rumah sakit akan lebih terstruktur dan terpercaya.

Dalam kata lain, SIGAP merupakan closed-loop platform yang dapat digunakan untuk menampung informasi yang dapat dipercaya terkait kebutuhan rumah sakit, ketersediaan stok barang di pemasok, dan nomor kontak langsung untuk person in charge (PIC) pada masing-masing rumah sakit dan pemasok.

SIGAP adalah platform berbasis Internet yang mengandalkan para relawan atau PIC yang ditunjuk institusinya untuk melaporkan data secara berkala ke SIGAP.

Saat ini SIGAP telah menghimpun jejaring pendataan kemampuan produksi pemasok yang melibatkan sejumlah vendor/produsen APD serta jejaring PIC di sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta.

Soft launching SIGAP dilaksanakan pada Selasa (7/4), pukul 17:00 secara live streaming melalui akun YouTube live Fasilkom UI (http://s.id/YouTubeFasilkomUI).

Latar belakang dikembangkannya SIGAP adalah untuk mengatasi tiga masalah utama dalam pemenuhan APD di tengah pandemi COVID-19 di Indonesia. Pertama, data dan informasi kebutuhan APD rumah sakit yang terpisah-pisah dan tidak terstruktur.

Kedua, maraknya pemasok (supplier) yang tidak terverifikasi dan tidak ada jaminan barang sampai. Ketiga, ketidaktahuan masyarakat mengenai kebutuhan dan prosedur pemenuhan APD tenaga medis.

Masyarakat dapat membantu kontribusi data untuk aplikasi SIGAP melalui website http://sigap.cs.ui.ac.id dan dapat dikontak melalui kanal sosial media Instagram @sigap.official atau sambungan operasional SIGAP di sigap-support@cs.ui.ac.id dan 082190772106.