New York, (ANTARA) - Harga minyak jatuh pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), mundur kembali dari kenaikan minggu lalu setelah Arab Saudi dan Rusia menunda pertemuan produsen minyak yang bertujuan mengatasi meningkatnya kelebihan pasokan di seluruh dunia ketika permintaan turun akibat pandemi virus corona.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, turun 2,26 dolar AS atau 8,0 persen menjadi menetap pada 26,08 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, turun 1,06 dolar AS atau 3,1 persen, menjadi menetap di 33,05 dolar AS per barel.
Penurunan itu terjadi bahkan setelah Kirill Dmitriev, CEO Dana Investasi Langsung Rusia, dana kekayaan negara yang mengelola 10 miliar dolar AS, mengatakan pada Senin (6/4/2020) bahwa Rusia dan Arab Saudi "sangat dekat" dengan kesepakatan pengurangan produksi minyak.
"Saya pikir seluruh pasar memahami bahwa kesepakatan ini penting dan akan membawa banyak stabilitas, stabilitas yang sangat penting bagi pasar, dan kami sangat dekat," kata Dmitriev dalam wawancara daring dengan CNBC.
Harga minyak AS turun lebih besar daripada patokan global Brent setelah laporan dari penyedia data Genscape menunjukkan bahwa persediaan di pusat penyimpanan Cushing di Oklahoma, titik pengiriman untuk WTI, naik sekitar 5,8 juta barel pekan lalu, kata para pedagang seperti dikutip oleh Reuters.
Jika angka-angka itu dicocokkan dengan data resmi Badan Informasi Energi AS pada Rabu (8/4/2020), itu akan menjadi peningkatan stok mingguan kelima berturut-turut di pusat penyimpanan dan peningkatan mingguan terbesar pada catatan sejak 2004.
"Tangki penyimpanan global akan terus terisi dan begitu kapasitas penyimpanan tercapai, harga minyak bisa jatuh bebas," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York. "OPEC+ mungkin memiliki beberapa bulan sebelum kapasitas penyimpanan global tercapai, sehingga pengurangan produksi harus terjadi tidak peduli apapun."
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia, diperkirakan akan mengadakan konferensi video pada Kamis (9/4/2020) untuk membahas pengurangan produksi minyak.
Konferensi video OPEC + yang dijadwalkan untuk Senin telah ditunda hingga Kamis dan penundaan berkontribusi pada ketidakpastian di pasar tentang prospek pengurangan produksi, para ahli mencatat.
Harga minyak anjlok ke posisi terendah multi-tahun setelah OPEC+ gagal menyepakati pengurangan produksi baru di Wina bulan lalu, sebagian menyebabkan jatuhnya pasar keuangan global. (*)
Berita Terkait
Pertamina cek kualitas BBM dua SPBU di Kota Padang
Jumat, 5 April 2024 19:12 Wib
Antisipasi tumpahan minyak di perairan Dumai
Rabu, 3 April 2024 21:19 Wib
Kilang Balikpapan tingkatkan kapasitas jadi 360 ribu barel
Minggu, 31 Maret 2024 11:46 Wib
Lemak dan minyak penyumbang nilai ekspor terbesar Sumbar Rp1,5 triliun
Jumat, 1 Maret 2024 15:05 Wib
Pemkab Agam olah limbah plastik jadi bahan bakar minyak
Kamis, 22 Februari 2024 9:05 Wib
Pabrik pengolahan minyak sawit di Aceh Tamiang terbakar
Jumat, 16 Februari 2024 5:53 Wib
Polda Sumbar ungkap belasan kasus penyelewengan BBM bersubsidi
Sabtu, 3 Februari 2024 13:24 Wib
Harga CPO pada Februari 2024 naik 4,06 persen
Kamis, 1 Februari 2024 7:56 Wib