Pesan Ratu Inggris kepada masyarakat dan pujiannya atas pekerja kesehatan

id London,Ratu Inggris,Elizabeth II,Ratu Inggris Elizabeth II

Pesan Ratu Inggris kepada masyarakat dan pujiannya atas pekerja kesehatan

Ratu Inggris Elizabeth menyampaikan pesan kepada rakyat Inggris yang disiarkan stasiun televisi BBC pada pukul delapan malam waktu Inggris Minggu, dalam upaya peningkatan semangat masyarakat di Inggris. (Zeynita Gibbons)

London, (ANTARA) - Ratu Inggris Elizabeth II menyampaikan penghargaan kepada pekerja kesehatan yang tergabung dalam National Health Service (NHS), terdiri atas dokter dan perawat serta mereka yang bekerja di rumah sakit dan menyerukan tekad dan disiplin diri kepada masyarakat dalam menghadapi pendemi Covid-19 yang menelan banyak korban di Inggris.

Sambutan pidato Ratu Elizabeth tersebut disiarkan stasiun televisi BBC pada malam waktu Inggris Minggu, dalam upaya peningkatan semangat masyarakat di Inggris.

Masyarakat di Inggris telah menanti pesan yang disampaikan Ratu Inggris Elizabeth tentang masalah yang dihadapi dunia dalam menghadapi pendemi virus corona yang diawali dari kota Wuhan, China.

"Suatu hal yang luar biasa bagi warga Inggris, bila Ratu menyampaikan pesan kepada rakyatnya, ujar Jeremy Duncan, seorang warga kota kecil Frinton, Inggris kepada Antara London, Minggu.

Menurut Duncan, Ratu biasanya menyampaikan pesan pada hari Natal setiap tahun, dan di Westminster dimana pidato Ratu menetapkan program legislasi yang ingin dikejar pemerintah dalam sesi parlemen mendatang.

"Jarang Ratu Inggris memberikan pesan-pesannya,” ujar Jeremy menambahkan.

Pesan Ratu ini merupakan keempat kalinya dalam 68 tahun masa pemerintahannya di mana ia telah memberikan pidato di luar kalender kepada negara selama masa krisis.

Dalam pesan yang disiarkan di stasiun televisi Inggris, Ratu menyampaikan pandangannya dengan adanya musibah yang dihadapi hampir oleh seluruh dunia yang berdampak tidak saja kesehatan tapi juga ekonomi.

“Saya berbicara kepada Anda pada apa yang saya tahu adalah waktu yang semakin menantang. Waktu gangguan dalam kehidupan negara, gangguan membawa kesedihan bagi sebagian orang, kesulitan keuangan bagi banyak orang, dan perubahan besar pada kehidupan sehari-hari kita semua," ujar Ratu dalam sambutannya yang direkam sebelumnya dari Istana Windsor.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang di garis depan NHS, serta pekerja perawatan dan mereka yang menjalankan peran penting, yang tanpa pamrih melanjutkan tugas sehari-hari di luar rumah untuk mendukung kita semua,” ujar Ratu yang berbusana warna hijau toska.

"Saya yakin negara akan bergabung dengan saya untuk meyakinkan Anda bahwa apa yang Anda lakukan dihargai dan setiap jam kerja keras Anda membawa kami lebih dekat ke kembalinya ke waktu yang lebih normal."

Ratu juga menyampaikan ucapan penghargaan dan terima kasih kepada mereka yang berdiam di rumah. “Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda yang tinggal di rumah, dengan demikian membantu melindungi keluarga yang rentan dan menyelamatkan banyak rasa sakit yang sudah dirasakan oleh mereka yang kehilangan orang yang dicintai."

“Bersama-sama kita menangani penyakit ini, dan saya ingin meyakinkan Anda bahwa jika kita tetap bersatu dan teguh, maka kita akan mengatasinya."

Sementara itu Uni Dewi, perawat yang bertugas di suatu Rumah Sakit di kota Nottingham, kepada Antara London, Minggu mengatakan apa yang disampaikan Ratu memberikan semangat bagi para perawat yang bekerja untuk NHS.

"Sambutan pidato Ratu Elizabeth itu memberikan semangat kami para perawat di Rumah Sakit, " ujar Uni Dewi yang sudah bekerja sebagai atau perawat di Inggris selama 15 tahun.

Wanita berdarah Minang bersuamikan Doctor in Archaeology asal Suriah itu mengakui bahwa bekerja di rumah sakit melihat banyak korban membuatnya merasa sedih.

“Bila ada pasien datang dan hasilnya covid positive langsung ke isolation ward,” ujar ibu tiga anak yang berangkat dewasa.

Ratu yang menyampaikan pesan kali ini merupakan keempat kalinya terakhir pada tahun 1997 setelah kematian Diana, Putri Wales, selama perang Teluk pada tahun 1991 dan menjelang pemakaman Ibu Ratu pada tahun 2002.

“Saya berbicara kepada Anda pada apa yang saya tahu adalah waktu yang semakin menantang. Waktu gangguan dalam kehidupan negara kita: gangguan yang telah membawa kesedihan bagi sebagian orang, kesulitan keuangan bagi banyak orang, dan perubahan besar pada kehidupan sehari-hari kita semua."

Pangeran Charles, pewaris takhta yang terkena positif virus corona, pada Jumat lalu membuka fasilitas rumah sakit sementara di pusat ExCel di London timur melalui tautan video - setelah kembali dari isolasi diri setelah terkontaminasi positif virus Covid-19.

Sebelumnya Pangeran Charles mengatakan situasi menantang mengancam mata pencaharian dan kesejahteraan jutaan orang.

"Tidak seorang pun dari kita dapat mengatakan kapan ini akan berakhir, tetapi itu akan berakhir. Sampai itu terjadi, mari kita semua mencoba dan hidup dengan harapan dan, dengan keyakinan pada diri kita sendiri dan satu sama lain, menantikan masa yang lebih baik di masa depan," katanya.

Sementara itu The West Morland Gazette melaporkan PM Inggris Boris Johnson sedang dirawat di rumah sakit untuk menjalani tes karena gejala virus corona yang belum hilang sepenuhnya.

Juru bicara Kantor Perdana Menteri mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Johnson merupakan "langkah pencegahan" atas saran dokternya. Dia dites positif terkena virus 10 hari lalu, dan mengasingkan diri di dalam flat Downing Street, serta ikut menyampaikan.

berterima kasih kepada staf NHS atas semua kerja keras mereka yang luar biasa dan mendesak masyarakat untuk terus mengikuti saran Pemerintah untuk tinggal di rumah, melindungi NHS dan menyelamatkan nyawa. (*)