Sumbar siapkan sembilan tempat karantina ODP dan pasien positif COVID-19

id cegah penyebaran covid-19,covid-19 di Sumbar,lokasi karantina,irwan prayitno

Sumbar siapkan sembilan tempat karantina ODP dan pasien positif COVID-19

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno didampingi Wali Kota Riza Falepi dan Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz saat mengunjungi tempat yang akan dijadikan untuk karantina, Jumat (3/4). (ANTARA/Akmal Saputra)

​​​​​​​Payakumbuh (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyebutkan bahwa pemerintah provinsi setempat telah menyiapkan sembilan gedung atau tempat yang dijadikan untuk tempat karantina bagi Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan yang positif terjangkit COVID-19.

"Dari sembilan itu, yang enam untuk ODP dan tiga lainnya untuk pasien yang dinyatakan positif COVID-19 ringan," kata dia didampingi Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi dan Wakil Wali Kota Erwin Yunaz di Payakumbuh, Jumat.

Ia mengatakan tempat karantina tersebut tidak hanya disediakan oleh Pemprov Sumbar, tapi juga disiapkan oleh beberapa kabupaten/kota lainnya.

"Payakumbuh juga sudah. Selain itu, ada Pesisir Selatan, Pasaman, Pasaman Barat, Sawahlunto, Sijunjung dan Padang," ujarnya.

Selanjutnya, Pemprov Sumbar juga telah menyiapkan sejumlah strategi penanggulan penyebaran COVID-19, contohnya pengetatan pengawasan di setiap perbatasan masuk ke Sumbar.

"Ada sembilan perbatasan darat yang penjagaannya kita perketat. Setiap yang datang diperiksa, alamat rumahnya ditandai dan diserahkan kepada kabupaten/kota untuk memantau langsung. Kita juga mendata yang masuk melalui bandara," kata dia

Bahkan, saat ini untuk di Sumatera Barat semua kegiatan di luar rumah sudah dibatasi, baik sekolah, kerja, dan ibadah sudah diimbau untuk dilakukan dari rumah.

"Semua dari hulu ke hilir kita kendalikan, semua kita cek, yang punya gejala atau tidak. ODP di rumah kalau tidak bisa ada karantina ODP," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Irwan juga mengimbau agar pemerintah daerah tetap waspada walaupun belum ditemukan pasien positif COVID-19. Belum adanya ditemukan masyarakat yang positif COVID-19 bukan jaminan bahwa di daerah tersebut belum ada warga yang terpapar.

"Orang yang berkeliaran di sini (Payakumbuh) bisa jadi positif, tapi dia tidak merasa karena belum dicek di laboratorium. Ini kondisi bahaya, jangan banyak di luar, di rumah saja," ujarnya. (*)