Sejumlah KRI disiapkan untuk angkut kepulangan pekerja migran Indonesia dari Malaysia

id Gugus tugas covid 19, bnpb,PEKERJA MIGRAN

Sejumlah KRI disiapkan untuk angkut kepulangan pekerja migran Indonesia dari Malaysia

Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono. ANTARA/Syaiful Hakim/am.

Saat ini saya sampaikan bahwasanya kemarin banyak migran dari Malaysia yang akan kembali ke Indonesia,
Jakarta (ANTARA) - Panglima Komandan Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Yudo Margono menyebutkan sejumlah Kapal Republik Indonesia (KRI) disiapkan di Batam, Kepulauan Riau, untuk mengangkut kepulangan pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia.

"Saat ini saya sampaikan bahwasanya kemarin banyak migran dari Malaysia yang akan kembali ke Indonesia," katanya, saat presconference di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.

Kogapwilham I sudah mengoordinasi pemulangan para tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia tersebut yang diperkirakan berjumlah 20 ribu orang.

Menurut dia, Kogapwilham I bersama TNI Angkatan Laut akan menggerakkan KRI-KRI yang saat ini sudah dalam posisi siap di perairan Batam, Kepulauan Riau.

"Jadi, sewaktu-waktu digunakan untuk mengangkut personel khususnya yang ke Jawa, sudah siap semuanya di Batam," katanya.

Rencananya, kata dia, pihaknya akan melaksanakan rapat dengan pemerintah daerah setempat pada hari ini untuk membahas mengenai kepulangan TKI tersebut.

Namun, kata dia, bagi TKI yang ternyata positif corona akan ditampung sementara di rumah sakit di Pulau Galang, Kepulauan Riau, yang akan beroperasi mulai 6 April 2020.

Sebelumnya, Yudo menyebutkan progres pembangunan RS darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau, yang khusus disiapkan untuk pengendalian infeksi penyakit menular sudah mencapai 96 persen.

Saat ini, masih dilakukan sejumlah renovasi maupun pembangunan fasilitas pendukung guna memudahkan proses penanganan pasien terdampak COVID-19 di rumah sakit yang sebelumnya menjadi eks tempat pengungsi Vietnam itu.

Selain itu, saat ini juga tengah dibangun helipad guna memudahkan proses evakuasi pasien melalui udara, mengingat Rumah Sakit Darurat Pulau Galang jauh dari pemukiman penduduk.