Pemkab Solok akan bagikan 29.000 paket sembako untuk warga terdampak COVID-19

id bantuan sosial dampak covid-19,covid-19,kabupaten solok

Pemkab Solok akan bagikan 29.000 paket sembako untuk warga terdampak COVID-19

Rapat diskusi politik pemerintah daerah dengan Forkopimda terkait PP no. 21 tentang pembatasan sosial berskala besar dalam percepatan penanganan COVID-19. (ANTARA/HO-Humas Kab. Solok)

​​​​​​​Arosuka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat akan membagikan 29.000 paket sembako untuk warga yang ekonominya terdampak COVID-19 di daerah setempat.

"Hingga saat ini, kami sudah mendata dan ada sekitar 29 ribu warga yang akan diberi bantuan sembako," kata Bupati Solok Gusmal di Arosuka, Kamis.

Hal itu disampaikan saat diskusi politik pemerintah daerah dengan Forkopimda terkait PP No. 21 tentang pembatasan sosial berskala besar dalam percepatan penanganan COVID-19.

Gusmal menjelaskan Dinas Sosial telah melakukan pendataan disesuaikan dengan kebijakan pemerintah pusat dan provinsi jika Solok diberikan kuota sebanyak 15 persen dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau sekitar 29.685 ribu jiwa untuk memperoleh bantuan pangan.

Pihaknya berharap nanti penyaluran bantuan sembako sesuai dengan yang diperuntukkan dan tepat sasaran.

Ia menyebutkan bahwa untuk saat ini di Kabupaten Solok belum terlalu mendesak untuk pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar, kecuali jika nanti penyebaran COVID-19 sudah sangat besar.

Untuk sementara, Solok hanya akan memberlakukan pembatasan seperti yang sudah dilakukan sebelumnya dengan mengurangi berbagai aktivitas.

Selain itu, pihaknya juga akan memberlakukan jam malam yang dibatasi hingga pukul 21.00 WIB. Jika melewati waktu itu akan dilakukan pengecekan dan razia di tempat-tempat keramaian dan perkumpulan pemuda demi kenyamanan bersama.

Pemda juga akan terus mengoptimalkan posko penjagaan di perbatasan, pemenuhan APD dan kebutuhan lainnya.

Petugas posko akan terus bekerja sama dengan para camat dan wali nagari untuk memantau dan mendata para perantau yang datang. Hingga saat ini sudah ada lebih kurang 2.851 perantau yang tercatat pulang.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan setempat, Maryeti mengatakan pihaknya melakukan pengadaan alat kesehatan dan Alat Pelindung Diri (APD) sudah dipesan sebanyak 200 unit dengan kemungkinan sampai dalam waktu 3 hari sampai seminggu ke depan.

"Kami mohon kerja sama penanganan para perantau yang pulang ke kampung untuk melaporkan kesehatannya ke Kepala Jorong, Wali Nagari dan Puskesmas apalagi perantau yang mengalami gangguan kesehatan," ujarnya.