Kolam Garam untuk Gajah Liar

id Kolam Garam untuk Gajah Liar

Pekanbaru, (Antara) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Riau akan membuat kolam garam untuk gajah Sumatera liar di Duri, Kabupaten Bengkalis, untuk mengurangi konflik dengan manusia. "Setiap ada konflik, gajah selalu mencari garam ke pemukiman. Jadi kalau kita bisa menyediakan kolam garam, maka kemungkinan gajah menyerang pemukiman bisa dihindari," kata Kepala Seksi Wilayah III BBKSDA Riau, Hutomo, kepada Antara di Pekanbaru, Minggu. Pembuatan kolam garam itu akan berlokasi di Balai Raja, kawasan konservasi untuk gajah Sumatera liar. Balai Raja dihuni sekitar 30-40 ekor gajah Sumatera ("elephas maximus sumatranus"). Konflik gajah dan manusia di Duri makin meningkat setelah kawasan konservasi makin sempit karena berubah jadi pemukiman dan kebun kelapa sawit. Menurut Hutomo, secara alami gajah yang termasuk mamalia memerlukan mineral untuk tubuhnya. Menurut dia, kolam garam ("salt lick") itu akan dibuat berukuran 25 meter kubik. Lokasi yang dipilih akan berada di jalur lintasan gajah liar. "Isinya akan berupa garam murni yang dibutuhkan gajah," katanya. Ia mengatakan, BBKSDA Riau juga turut melibatkan masyarakat di daerah rawan konflik gajah-manusia untuk menyukseskan program itu. Warga akan dilatih untuk menghalau tanpa harus membunuh hewan dilindungi itu. "Warga akan dilatih untuk menanam tanaman untuk pakan gajah sehingga waktu menghalau gajah akan dibawa kesana agar kebun warga tidak diserang," katanya. (*/jno)