Pemkab Padang Pariaman pastikan ketersediaan pangan warga hingga tiga bulan ke depan

id covid-19,persediaan pangan padang pariaman,padang pariaman

Pemkab Padang Pariaman pastikan ketersediaan pangan warga hingga tiga bulan ke depan

Seorang petani di Kecamatan Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumbar memasukkan gabah ke dalam ember untuk disimpan dalam proses panen padi di daerah itu. (Antara Sumbar/Aadiaat M. S.)

Parit Malintang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat memastikan ketersediaan pangan warga di daerah itu hingga tiga bulan ke depan karena melihat potensi produksi beras mencapai 40.841 ton sedangkan konsumsi per bulan sekitar 4.050 ton.

"Kepastian itu karena kami melihat produksi padi di Padang Pariaman pada Maret serta potensi produksi beras pada April dan Mei," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Padang Pariaman Yurisman Yakub di Parit Malintang, Kamis.

Ia menyebutkan pada Maret produksi beras di Padang Pariaman mencapai 12.855 ton yang berasal dari 5.167 hektare luas panen di daerah itu. Lalu pada April luas panen gabah kering mencapai 5.073 hektare dengan potensi produksi beras 12.625 ton.

Lalu, lanjutnya pada Mei luas lahan panen gabah kering di Padang Pariaman mencapai 6.174 hektare dengan potensi produksi beras 15.361 ton.

"Jumlahnya bisa mencapai 40.841 ton yang berada di pengepul," katanya.

Ia mengatakan agar beras tersebut tidak dibeli oleh oknum yang tidak bertanggungjawab untuk mengambil keuntungan maka pihaknya akan mengusulkan pembelian beras kepada Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Padang Pariaman.

"Langkah ini juga untuk persediaan pangan dari pemerintah daerah yang nantinya juga untuk warga Padang Pariaman," ujarnya.

Beras yang dibeli oleh Pemkab Padang Pariaman itu ialah beras surplus.

Ia meminta petani dan pengepul juga tidak menjual beras seluruhnya namun menyimpannya untuk kepentingan konsumsi keluarga untuk dua hingga tiga bulan ke depan.

Ia pun juga meminta warga untuk tetap bertani atau produktif baik di ladang, kebun, atau sawah serta memanfaatkan pekarangan rumah untuk bertani sebagai bentuk cadangan pangan namun tetap menjaga jarak dengan orang lainnya.

"Setidaknya warga bisa bertanam tomat, cabai atau jenis lainnya, jadi persediaan makanan tetap ada," kata dia.