Kisah petani Agam selamatkan satwa dilindungi burung Rangkong Badak jatuh dari langit saat panen padi

id BKSDA Resor Agam ,satwa dilindungi,berita agam,berita sumbar

Kisah petani Agam selamatkan satwa dilindungi burung Rangkong Badak jatuh dari langit saat panen padi

Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Resor Agam menerima burung rangkong badak dari warga, Rabu (1/4).  (Ist)

Lubukbasung, (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat menerima satu ekor burung Rangkong Badak atau Buceros rhinoceros dari salah seorang warga Limau Abuang, Jorong Gumarang, Nagari Ampek Koto Palembayan, Kecamatan Palembayan, Rabu.

"Kami sangat mengapresiasi warga atas nama Erid Trasda (30) dan Ziatnur (45) yang langsung mengantarkan burung itu ke kantor dari rumahnya dengan jarak sekitar 40 kilometer," kata Kepala Seksi Koservasi Wilayah I BKSD Sumbar, Khairi Ramadhan didampingi Pengendali Ekosistem Hutan, Ade Putra di Lubukbasung, Rabu.

Ia mengatakan, BKSDA akan memberikan piagam penghargaan kepada warga tersebut yang telah menyerahkan burung yang dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahung 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Piagam penghargaan itu langsung diserahkan ke rumahnya dengan harapan warga yang lain ikut berpartisipasi menyerahkan satwa dilindungi yang didapat atau dipelihara.

Ia menambahkan, BKSDA akan mendatangkan dokter hewan untuk memeriksa kesehatan burung itu.

Apabila dinyatakan sehat, katanya, maka burung itu akan dilepasliarkan ke habitatnya, namun apabila sakit akan dirawat di lembaga konservasi.

"Kita akan merawat sampai burung itu sehat dan setelah itu dilepasliarkan," katanya.

Sebelumnya, BKSDA dan Polres Agam menangkap S (60) atas kepemilikan satwa dilindungi jenis burung rangkong jambul dalam keadaan mati di Koto Panjang, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjungraya, Sabtu (4/1).

Saat ini kasus tersebut sedang dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Lubukbasung.

Warga Palembayan Erid Trasda (30) menambahkan burung itu didapat saat pihaknya sedang panen padi pada Selasa (31/3) pagi.

Saat panen, tiba-tiba burung itu jatuh dari langit dan langsung ditangkap. Setelah itu langsung dibawa ke rumah.

"Burung itu saya rawat di rumah selama satu hari," katanya.

Saat dirawat di rumah, pihaknya tidak tau makan burung itu dan langsung menghubungi pamannya untuk menyerahkan ke BKSDA.

Pamannya kemudian mencari informasi alamat kantor BKSDA melalui google dan langsung didapat. Setelah itu burung ini langsung diantar menggunakan sepeda motor. (*)