Padang Pariaman bangun tiga posko perbatasan cegah penyebaran COVID-19

id padang pariaman cegah covid-19,covid-19,corona

Padang Pariaman bangun tiga posko perbatasan cegah penyebaran COVID-19

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar Budi Mulya. (Antara Sumbar/Aadiaat M.S.)

Parit Malintang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mendirikan tiga posko di perbatasan daerah itu untuk memeriksa kesehatan pendatang guna mencegah penyebaran COVID-19.

"Ini untuk menindaklanjuti hasil telekonferensi antara bupati dan walikota dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar pada Minggu 29 Maret lalu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman Budi Mulya di Parit Malintang, Rabu.

Ia mengatakan posko perbatasan tersebut merupakan upaya dalam pelaksanaan pembatasan selektif bagi pendatang dari luar daerah yang kegiatan itu sifatnya sementara.

Ia menyampaikan posko perbatasan tersebut dilaksanakan selama 14 hari yaitu mulai dari 1 April sampai dengan 14 April 2020.

Di posko tersebut terdapat sejumlah pihak mulai dari unsur BPBD, Polres, Kodim, Satpol PP, dinas perhubungan, dan dinas kesehatan yang menjalankan tugas 24 jam dan dibagi ke dalam dua sif.

Ia menyebutkan adapun posko yang dibangun tersebut yaitu di Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kecamatan Batang Gasan, dan Kecamatan Patamuan.

Diharapkan dengan adanya upaya tersebut maka dapat menekan potensi penyebaran COVID-19 di Sumbar secara umum dan Padang Pariaman khususnya.

Jika ada pendatang yang memiliki ciri-ciri terserang COVID-19, lanjutnya maka sebagai langkah antisipasi pihaknya akan melakukan isolasi terhadap yang bersangkutan.

"Kami mengikuti standart protokol kesehatan penanganan COVID-19, salah satunya dilaksanakan karantina bagi yang memiliki ciri-ciri terserang virus itu," katanya.

Hingga sore kemarin data pelaku perjalanan dari area terjangkit di daerah itu mencapai 3.584 orang yang jumlah tersebut meningkat dari sehari sebelumnya atau Senin (30/3) yaitu 3.115 orang, sedangkan pada Minggu (29/3) hanya 2.644 orang.

Sedangkan orang dalam pantauan di daerah itu hingga kemarin mencapai 33 orang, sedangkan Senin (30/3) 27 orang, dan Minggu (29/3) 23 orang.