Pemkab rencakan bantu 10.392 warga Solok Selatan terdampak ekonomi akibat COVID-19

id Solok Selatan,Berita Padang,Berita Sumbar,COVID-19

Pemkab rencakan bantu 10.392 warga Solok Selatan terdampak ekonomi akibat COVID-19

Pelaksana tugas Bupati Solok Selatan Abdul Rahman (tengah) bersama Forkopimda dan kepala OPD saat melaksanakan rapat pembahasan tentang masyarakat yang terdampak dari kebijakan pemerintah dan bagaimana penanganannya (Istimewa)

Padang Aro (ANTARA) - Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat akan memberikan bantuan pangan bagi 10.392 jiwa yang terdampak kebijakan pembatasan selektif oleh Pemprov Sumbar untuk menekan penularan COVID-19.

Pelaksana tugas Bupati Solok Selatan Abdul Rahman didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Del Irwan, di Padang Aro, Minggu, mengatakan, sesuai arahan pak Gubernur bahwa 15 persen dari jumlah masyarakat miskin mendapatkan bantuan sosial akibat terdampak kebijakan pemerintah dalam mencegah menularnya wabah COVID-19.

"Penduduk miskin Solok Selatan dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sekitar 13.857 kepala keluarga, jika rata-rata satu kk ada lima orang, maka ada 69.285 jiwa masuk kategori miskin dan 15 persennya diperkirakan 10.392 jiwa," katanya.

Untuk pendataan masyarakat miskin yang rawan pangan katanya, pemerintah daerah akan bekerjasama dengan Nagari sebelum dilakukan penyaluran.

Dia menjelaskan, apabila setiap orang diberi bantuan sembilan kilogram beras setiap bulan maka yang dibutuhkan sekitat 93 ton.

"Sekarang stok beras sebanyak 105 ton dan cukup untuk satu bulan kedepan," ujarnya.

Bantu Warga Terdampak Corona, Solsel Pangkas Perjalanan Dinas dan Gandeng Perusahaan

Dia menyebutkan, untuk relokasi anggaran guna mendorong percepatan penanganan pandemi wabah Corona Pemkab setempat menyatakan kesiapannya.

Di dalam APBD Solok Selatan katanya, tidak ada pos anggaran untuk (enanganan COVID-19 oleh sebab itu akan dilakukan perubahan alokasi anggaran.

Anggaran yang akan digunakan nanti ujarnya, bisa diambil dari pergeseran-pergeseran anggaran yang dimungkinkan untuk itu.

Anggaran yang bisa dialihkan katanya, sepeeti dari belanja yang tidak mendesak atau kegiatannya direkomendasikan untuk dikurangi seperti perjalanan dinas, pertemuan rapat dan lainnya.

"Perjalanan dinas atau kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya belum terlalu mendesak dan bisa dilakukan dilain waktu," ujarnya.

Selain itu pihaknya juga akan menjajaki rencana bantuan sembako yang disiapkan oleh perusahaan-perusahaan melalui forum CSR yang beroperasi di daerah itu.

Beberapa perusahaan di Solok Selatan katanya, rutin menyiapkan bantuan sembako bagi masyarakat ketika memasuki bulan Ramadhan.

Terkait besaran anggaran pembiayaan yang dibutuhkan dalam percepatan penanganan pandemi corona di Solok Selatan belum dihitung dan sesegera mungkin akan disusun bersama Tim Anggaran Pemda dan OPD terkait.