Surabaya (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menyebut ada sebanyak 4.135 orang di "Kota Pahlawan" Jawa Timur saat ini telah berstatus orang dengan risiko (ODR) terjangkit virus corona jenis baru atau COVID-19.
Kepala Dinkes Kota Surabaya drg Febria Rachmanita, di Surabaya, Sabtu, mengatakan ODR adalah mereka yang diketahui telah bepergian ke daerah terjangkit, namun kondisinya tetap sehat.
"ODR ada 4.135 orang dan itu juga nanti kita lakukan 'rapid test', mereka habis bepergian ke daerah terjangkit tapi kondisinya sehat," katanya.
Menurut dia, pihaknya tetap melakukan "rapid test" atau tes cepat untuk memeriksa keadaan antibodi pada tubuh seseorang yang terinfeksi COVID-19 kepada ODR tersebut. Hal ini untuk memastikan kondisi mereka aman dari penularan COVID-19.
Febria mengatakan Dinkes Surabaya menerima 620 alat "rapid test" dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Yayasan Tzu Chi Buddha. Dari bantuan 620 alat rapid test tersebut, Kemenkes membantu 460 alat rapid test dan 160 alat rapd test dari Yayasan Tzu Chi Buddha
Untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soewandhie sendiri mendapat 80 alat rapid test, sedangkan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) mendapat 40 alat rapid test.
Febria menjelaskan rapid test ini merupakan alat deteksi antibodi melalui cara pengambilan sampel darah, serum darah, yang kemudian diteteskan ke alat tersebut. Nantinya melalui alat itu, bisa diketahui apakah orang itu positif atau negatif COVID-19.
"Hasil tesnya cepat tidak pakai hari, tapi hitungan jam," katanya.
Ia menjelaskan jumlah positif COVID-19 di Surabaya saat ini berjumlah 33 orang dengan rincian 31 warga Surabaya dan dua orang dari luar Surabaya. Dari jumlah tersebut, enam orang sudah dinyatakan sembuh, mereka masing-masing lima orang warga Surabaya dan seorang luar Surabaya.
Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) COVID-19 di Surabaya ada sebanyak 189 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) hingga saat ini berjumlah 16 orang, demikian Febria Rachmanita.
Berita Terkait
Tingkat pengangguran di Kota Solok alami penurunan usai COVID-19
Kamis, 7 Maret 2024 20:16 Wib
Gubernur Sumbar ajak IMA Padang ikut promosikan potensi daerah
Sabtu, 24 Februari 2024 19:43 Wib
BPS ungkap perubahan pola konsumsi masyarakat Sumbar saat COVID-19
Rabu, 24 Januari 2024 15:32 Wib
Pembatasan vaksin COVID-19 gratis
Kamis, 4 Januari 2024 12:23 Wib
Pj Gubernur imbau warga pakai masker cegah penularan COVID-19 di libur Natal
Minggu, 24 Desember 2023 18:52 Wib
Imbauan antisipasi penyebaran COVID-19
Senin, 18 Desember 2023 15:55 Wib
BI: Ekonomi Sumbar tetap tumbuh pascapandemi COVID-19
Kamis, 30 November 2023 13:05 Wib
Menkes: Wabah pneumonia di China bukan virus baru seperti COVID-19
Rabu, 29 November 2023 14:03 Wib