Padang, (ANTARA) - Ombudsman perwakilan Sumatera Barat meminta pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait menyampaikan informasi yang akurat soal corona mengantisipasi simpang siur informasi yang dapat menimbulkan kebingungan dan keresahan di tengah masyarakat.
"Kemaren siang misalnya Wali Kota Bukittinggi telah mengumumkan ada warganya yang positif, sementara Gubernur belum mengumumkan, akan tetapi rekaman pembicaraan yang berstatus off the record malah tersebar di berbagai media sosial," kata Kepala Ombudsman perwakilan Sumbar Yefri Heriani di Padang, Jumat.
Menurut dia saat ini masyarakat perlu informasi yang akurat dan cepat sehingga pemerintah daerah harus tanggap menyampaikan perkembangan terbaru.
Selain itu kalau ada perbedaan data antara pusat dan daerah, perlu diperjelas lagi agar tidak ada kesimpangsiuran, ujarnya.
Apalagi pihak Litbangkes RI telah memberikan izin kepada pemerintah provinsi Sumatera Barat untuk mengumumkan kondisi pasien yang positif terpapar COVID-19 secara realtime sehingga diharapkan Pemprov Sumbar lebih aktif dan update.
Pada sisi lain ia meminta pemangku kepentingan terkait segera mengambil langkah penting berupa penelusuran riwayat kontak lima pasien yang dinyatakan positif corona di Sumbar.
Segera lakukan penelusuran dan isolasi terhadap siapapun yang pernah melakukan kontak dengan pasien yang dinyatakan positif untuk untuk memutus rantai penularan," ujarnya .
Ombudsman berharap langkah tersebut dilakukan secara terbuka apalagi Pemprov telah mengumumkan sebaran yakni Bukittinggi, Tanah Datar, Padang dan Pesisir Selatan, namun dimana persisnya belum ada informasi.
Informasi ini penting, mengingat publik akan lebih waspada dan membatasi gerakan ke wilayah sebaran, ujarnya.
Sebanyak Lima orang warga Sumatera Barat dinyatakan positif COVID-19 setelah hasil tes spesimen dari laboratorium Unand dan Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diterima pemerintah setempat.
"Sampai Kamis pukul 16.30 WIB dapat kami informasikan bahwa warga Sumatera Barat yang telah dinyatakan positif terkena COVID-19 adalah sebanyak 5 (lima) orang," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Lima orang yang positif itu dua hasil pemeriksaan dari Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand dan tiga dari Laboratorium Litbang Kemenkes RI.
Berdasarkan data pasien tersebut satu orang dari Padang, satu orang dari Pesisir Selatan, satu orang dari Tanah Datar dan dua orang dari Bukittinggi.
"Saat ini seluruh pihak terkait telah mengambil langkah-langkah penting di antaranya "tracking" ke belakang terhadap lima orang yang dinyatakah positif COVID-19 tersebut," katanya. (*)
Berita Terkait
Kasus COVID-19 meningkat, Booster jadi syarat perjalanan
Selasa, 5 Juli 2022 13:24 Wib
Pemerintah lakukan penyelidikan epidemiologi antisipasi hepatitis akut
Jumat, 6 Mei 2022 10:29 Wib
Istilah yang digunakan saat pandemi selesai tunggu pernyataan WHO
Jumat, 11 Maret 2022 11:12 Wib
Mijoo Lovelyz dan Jessi hentikan semua kegiatan usai dinyatakan positif COVID-19
Kamis, 24 Februari 2022 6:14 Wib
Wagub Sumbar minta masyarakat sikapi omicron secara positif
Kamis, 3 Februari 2022 18:43 Wib
BPOM terbitkan izin penggunaan darurat vaksin Sinopharm untuk penguat
Rabu, 2 Februari 2022 10:38 Wib
Kemenkes sebut booster tingkatkan titer antibodi lawan infeksi COVID-19
Minggu, 16 Januari 2022 13:17 Wib
Prediksi Puncak Penyebaran Omicron
Rabu, 12 Januari 2022 17:54 Wib