Seperti inilah prosesi pemakaman jenazah PDP COVID-19 asal Solok Selatan

id Novirman,covid-19,berita solok selatan,solok selatan terkini,corona,berita sumbar,pasien corona asal solok selatan

Seperti inilah prosesi pemakaman jenazah PDP COVID-19 asal Solok Selatan

Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan Novirman. (ANTARA/Erik IA)

Padang Aro, (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat menjelaskan prosesi pemakaman jenazah Pasien Dalam Pemantauan (PDP) COVID-19 yang meninggal di RSAM Bukittinggi pada Rabu malam (25/3).

Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan Novirman di Padang Aro, Kamis, mengatakan prosesi pemakamannya yaitu jenazah dikemas di RSAM dan setelah sampai di lokasi disholatkan dan langsung dikuburkan.

"Jenazah tidak boleh dibuka dan juga tidak dimandikan karena sudah diselenggarakan di RSAM," ujarnya.

Pemerintah daerah katanya sudah menemui keluarga korban dan menjelaskan bagaimana prosesi pemakamannya supaya mereka bisa mengerti.

"Kami tugaskan pihak Puskesmas di wilayah tempat tinggal korban memberikan edukasi kepada keluarga pasien," ujarnya.

Dia menyebutkan, PDP COVID-19 asal Solok Selatan yang meninggal dunia di RSAM Bukittinggi tersebit berdasarkan hasil swab negatif terjangkit Corona.

"Penyebab kematiannya bisa karena infeksi paru atau lainnya, karena imunitas tubuhnya menurun," katanya.

Pasien PDP yang meninggal tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta dan baru pulang pada 13 Maret lalu.

Hingga saat ini belum ada warga Solok Selatan yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan status Orang Dalam Pengawasan (ODP) ada 19 orang dengan riwayat perjalanan DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Batam, Lampung, Riau, Solo dan Tangerang.

Masyarakat diharapkan mematuhi imbauan pemerintah berupa "social distancing" dengan menjaga jarak aman, menghindari kontak fisik secara langsung dengan orang lain, dan menahan diri untuk mendatangi titik-titik keramaian.

Kabag Humas dan Protokol Setkab Solok Selatan, Firdaus Firman mengatakan pemerintah daerah sudah melakukan penyemprotan disinfektan di perkantoran pemerintah serta fasilitas umum.

"Kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya COVID-19 menggunakan pengeras suara," ujarnya. (*)