Sumbar siapkan ruang perawatan ODP antisipasi COVID-19

id corona,sumbar,padang

Sumbar siapkan ruang perawatan ODP antisipasi COVID-19

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit tinjau sejumlah gedung untuk rawat inap ODP. (ANTARA/ist)

Padang (ANTARA) - Pemerintah Sumatera Barat menyiapkan sejumlah ruang perawatan untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebagai langkah antisipasi penyebaran coronavirus (COVID-19) di daerah itu.

"Ini hanya untuk jaga-jaga, sebagai langkah antisipasi mengurangi kepadatan di Rumah Sakit rujukan, " kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit di Padang, Rabu.

Gedung yang disiapkan itu masing-masing di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) tersedia 77 kamar, Balai Koperasi 20 kamar, dan Balai Kesehatan 20 kamar.

Ia menyebut fasilitas kamar sudah cukup memadai, tinggal menambah beberapa item. Nantinya petugas kesehatan juga akan ditempatkan di lokasi tersebut.

Nasrul mengatakan kamar perawatan yang disiapkan itu rencananya memang khusus untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap di rumah sakit rujukan.

Hal itu untuk mengurangi kepadatan di Rumah Sakit rujukan karena saat ini ODP dan PDP sama-sama ditempatkan di RS. Dengan kebijakan itu, RS rujukan bisa lebih fokus menangani PDP saja.

"Nantinya bila ODP ini meningkat statusnya menjadi PDP, baru dirujuk ke RS," ujarnya.

Selain menyiapkan ruang inap untuk ODP, Nasrul Abit juga mengimbau agar RSUD di masing-masing daerah juga melakukan langkah antisipasi dini dengan menyiapkan ruang isolasi untuk kepentingan darurat.

Saat ini RS rujukan coronavirus ada tiga masing-masing RSUP M.Djamil Padang dan RS Achmad Muchtar Bukittinggi serta RS Unand.

"Di Unand ada beberapa kamar isolasi dengan kapasitas 23 orang. Kalau itu tidak mencukupi, maka dalam kondisi darurat, RS lain juga harus siap untuk terima pasien," katanya.

Saat ini pantauan di laman resmi penanganan coronavirus di Sumbar terdapat 483 ODP, 28 orang PDP, 34 orang sudah diperikan, 28 orang dalam pemeriksaan dan enam hasil laboratorium negatif.

Hari ini kemungkinan hasil labor untuk 16 spesimen PDP yang dikirimkan ke laboratorium Fakultas Kedokteran Unand sudah keluar hasilnya dan bisa dimanfaatkan sebagai dasar kebijakan penanganan coronavirus di Sumbar.*