PPNI motivasi dokter dan perawat COVID-19 yang ditolak pulang warga

id RSUP Persahabatan, COVID-19, Jakarta, PPNI, perawat,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coron

PPNI motivasi dokter dan perawat COVID-19 yang ditolak pulang warga

Perawat pasien COVID-19 Wita Tamala memberikan keterangan kepada wartawan terkait penanganan pasien di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur. (ANTARA/Andi Firdaus)

Jakarta (ANTARA) - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) melakukan advokasi terhadap kalangan dokter dan perawat pasien COVID-19 di Jakarta yang kini memperoleh penolakan dari masyarakat di tempat domisili mereka tinggal.

"Sekarang saya sedang coba menghubungi PPNI daerah untuk mengadvokasi ini," kata Ketua Umum PPNI Harif Fadhilah yang dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu pagi.

Upaya advokasi dilakukan setelah adanya laporan kalangan dokter dan perawat yang sedang menangani kasus COVID-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan mendapat penolakan kembali ke kosan atau rumah mereka.

Harif mengaku belum mengetahui jumlah dokter maupun perawat yang ditolak oleh warga di tempat tinggal mereka.

"Jumlahnya enggak dilaporkan, tapi kejadiannya saja. Bukaan hanya perawat tapi ada dokter juga," katanya.

Harif mengatakan, dokter dan perawat itu tinggal di kosan dan rumah yang jaraknya berdekatan dengan RSUP Persahabatan, Pulogadung, Jakarta Timur.

Peristiwa penolakan oleh warga di sekitar domisili mereka tinggal terjadi sejak Minggu (22/3).

Laporan terkait penolakan itu datang dari dokter dan perawat bersangkutan yang disampaikan melalui organisasi setempat. "Kita mendengar ada upaya dari RSUP Persahabatan sedang mencarikan tempat untuk mereka," katanya.

Direktur RSUP Persahabatan Rita Rogayah yang dikonfirmasi terkait hal ini belum memberikan komentar. (*)