Agam hentikan sementara pelayanan dokumen kependudukan, ini solusi bagi yang mendesak

id Indra Catri,pelayanan kependudukan agam dihentikan sementara,berita agam,berita sumbar,disdukcapil agam,virus corona,covid-19

Agam hentikan sementara pelayanan dokumen kependudukan, ini solusi bagi yang mendesak

Bupati Agam Indra Catri membagikan masker ke warga saat berada di Disdukcapil setempat, Senin (23/3). (Antara/Yusrizal)

Lubukbasung, (ANTARA) - Bupati Agam, Sumatera Barat Indra Catri mengatakan pelayanan dokumen kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat dihentikan untuk sementara guna mencegah penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

"Untuk sementara pelayanan tidak usah dulu, bagi yang mendesak akan kita cari caranya agar masyarakat tidak berkunjung ke Disdukcapil Agam," katanya saat mengunjung sentra pelayanan Disdukcapil setempat, Senin.

Ia mengatakan, pelayanan dokumen yang mendesak seperti, akte kelahiran untuk keperluan sekolah, keperluan nikah dan lainnya akan dilayani oleh nagari atau desa adat.

Setelah itu, dokumen akan diantarkan langsung oleh petugas Disdukcapil setempat ke nagari itu.

"Kebutuhan dokumen kependudukan mendesak kita beri dispensasi untuk mengurus di kantor wali nagari dan petugas Disdukcapil setempat akan mengantarkan dokumen itu," katanya.

Bupati mengakui, pengurusan dokumen kependudukan di daerah itu telah terbantu dengan program pelayanan jemput bola ke nagari, sekolah dan lainnya.

Dengan cara itu, dokumen kependudukan telah diterbitkan secara masal sebelum COVID-19.

"Pelayanan itu telah kita lakukan beberapa tahun lalu, sehingga warga sangat terbantu dengan pelayanan tersebut," katanya.

Bagi petugas pelayanan, tambahnya, mereka telah dibekali dengan masker, sarung tangan dan setiap memasuki kantor pemerintahan telah disediakan tempat mencuci tangan.

Selain itu, Pemkab Agam juga menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pelayanan umum, masjid dan lokasi terpapar langsung dengan COVID-19.

"Ini telah dilakukan beberapa hari lalu dalam mencegah COVID-19 di daerah itu," katanya. (*)