Wabah Corona mulai berdampak pada penjualan makanan di Agam

id corona,dampak corona

Wabah Corona mulai berdampak pada penjualan makanan di Agam

Pedagang aia aka, Bujang, sedang menunggu pembeli di Padang Baru, Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sabtu (21/3). (ANTARA/Yusrizal)

​​​​​​​Lubukbasung, (ANTARA) - Penjualan pedagang makanan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat turun sekitar 50 persen per hari dampak dari Corona Virus Disease (COVID-19).

Salah seorang pedagang air aka di Lubukbasung, Bujang (57) di Lubukbasung, Sabtu, mengatakan dengan adanya COVID-19 ini penjualan hanya di bawah Rp100 ribu dari Rp200 ribu per hari,

"Penjualan berkurang sekitar 50 persen per hari dan kondisi ini terjadi semenjak awal Maret 2020," katanya.

Ia mengatakan berkurangnya penjualan ini setelah aktivitas masyarakat sepi terutama di tempat keramaian setelah COVID-19.

Penjualan ini berkurang setelah seluruh siswa SD, SMP, MTS dan lainnya libur semenjak Jumat (20/3).

"Biasanya saya mangkal di lokasi keramaian seperti, kantor organisasi perangkat daerah (OPD), Masjid Agung Nurul Falah Lubukbasung dan lainnya," katanya.

Pedagang sate di Lubukbasung, Febrinaldi (30) menambahkan penjualan hanya Rp200 ribu dari Rp500 ribu per hari.

"Biasanya saya bisa menghabiskan lima ekor ayam per hari dan kini hanya dua ekor ayam," katanya.

Dengan sepinya pembeli, tambah bapak dua orang anak ini, banyak pedagang di daerah itu tidak berjualan untuk sementara waktu.

Mereka beralih profesi dari pedagang ke pertanian dan perkebunan.

"Saya tetap bertahan berjualan dalam memenuhi kebutuhan untuk anak dan istri," katanya. (*)