Barang mulai langka, dokter di AS buat masker sendiri dari lembaran plastik

id virus corona,COVID-19,virus corona di AS

Barang mulai langka, dokter di AS buat masker sendiri dari lembaran plastik

Perawat Teresa Malijon memakai pakaian pelindung menunggu pasien di lokasi tes drive through untuk penyakit virus corona (COVID-19) di sebuah tempat parkir di University of Washington's Northwest Outpatient Medical Center di Seattle, Washington, Amerika Serikat, Selasa (17/3/2020). ANTARA/REUTERS/Brian Snyder/TM

Washington, (ANTARA) - Sejumlah dokter di Kota Seattle, Amerika Serikat, terpaksa membuat masker sendiri dari lembaran plastik setelah alat pelindung diri mulai langka ditemukan di negara bagian Washington, salah satu pusat penyebaran jenis baru virus corona (COVID-19) di AS.

Demi mengatasi kelangkaan, sejumlah staf rumah sakit bertemu di sebuah ruang konferensi di wilayah selatan Seattle untuk membuat sendiri masker bagi para dokter, perawat, dan tenaga medis lain, yang berada di garis depan penanganan wabah corona.

"Beberapa hari ke depan, kami akan kehabisan perlengkapan yang dibutuhkan," kata salah satu petinggi Providence St. Joseph Health, Melissa Tizon, sebagaimana dipantau pada Kamis. Providence St. Joseph Health merupakan lembaga yang membawahi 51 rumah sakit di lima negara bagian AS.

"Kami berharap lebih banyak barang dapat dikirim, tetapi sampai saat itu terjadi, kami harus mencari jalan ke luar," ujar dia.

Tidak hanya masker, pekerja medis di AS juga kesulitan mendapatkan baju pelindung/jubah operasi dan alat pelindung mata. Kelangkaan itu mulai dialami saat jumlah kasus COVID-19 di AS melampaui 13.000 dalam beberapa hari terakhir.

Presiden AS Donald Trump dalam sesi jumpa pers di Gedung Putih, Kamis (19/3), mengatakan "jutaan masker" masih diproduksi. Namun, dia tidak memberi keterangan tambahan.

"Kami berupaya mencari jalan ke luar dan saat ini jutaan masker sedang dibuat. Namun, ini semua bergantung pada pemerintah daerah, gubernur, dan masyarakat, bagaimana membaginya (masker tersebut, red). Mereka akan melakukan itu, mereka melakukan tugasnya dengan baik," kata Trump.

Saat ditanya mengapa peningkatan produksi masker tidak berdampak pada situasi kelangkaan di rumah sakit, Trump menjawab layanan kesehatan di AS "usang" dan sistem produksi barang "tidak dibuat untuk mengatasi situasi darurat seperti ini".

"Tidak ada yang tahu akan ada pandemi, atau pandemi sebesar ini," kata Trump. "Tidak ada yang pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya," tambah dia.

Sementara itu, Wakil Presiden Mike Pence dalam jumpa pers yang sama mengatakan pemerintah berupaya meningkatkan persediaan masker. "Kami akan terus memprioritaskan hal itu dengan melibatkan seluruh pelaku industri di berbagai level," ia menerangkan.

Walaupun demikian, banyak rumah sakit di negara-negara bagian AS mengumumkan status darurat dan meminta perusahaan swasta menyumbang masker serta perlengkapan lain yang dapat digunakan tim medis sebagai alat pelindung diri.

Asosiasi Kesehatan dan Rumah Sakit di Illinois, Kamis, membuat komitmen membantu 200 rumah sakit di negara bagian itu dan meminta donasi masker dari perusahaan konstruksi, dokter gigi, dokter hewan, dan kelompok lain yang kemungkinan memiliki masker khusus N95.

"Rumah sakit di seluruh wilayah negara bagian dalam bahaya karena persediaan perlengkapan pelindung diri untuk tenaga medis mulai langka," kata presiden asosiasi, A.J. Wilhelmi. (*)