Sepuluh WNI diduga terinfeksi COVID-19 dirawat di Gandhi Hospital

id WNI terinfeksi virus corona,covid 19,india,kbri new delhi,Gandhi Hospital

Sepuluh WNI diduga terinfeksi COVID-19 dirawat di Gandhi Hospital

Seorang anak perempuan memakai masker pelindung sambil bermain dengan air berwarna saat perayaan Holi di tengah pencegahan penyebaran virus COVID-19, di Chennai, India, Selasa (10/3/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/P. Ravikumar/wsj/djo

Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 10 warga negara Indonesia (WNI) dan tiga warga negara India diduga terinfeksi virus corona jenis baru atau COVID-19 dan dirawat di Gandhi Hospital, India, sejak Senin (16/3).

“Betul telah diperoleh informasi awal tentang hal ini,” ujar Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah kepada ANTARA, Selasa.

Faiza menuturkan bahwa KBRI New Delhi masih mengonfirmasi status mereka dengan otoritas India.

“Semoga segera ada kejelasan,” kata dia.

Selain itu, KBRI telah menyarankan peserta majelis tablig yang ada di India untuk membatasi kegiatan.

Baca juga: RSUD Pariaman rujuk pasien pertama miliki gejala mirip COVID-19 ke RSUP M DJamil

Menurut laporan The New Indian Express, 10 WNI tersebut merupakan anggota majelis tablig yang tiba di Karimnagar, Negara Bagian Telangana, pada Sabtu (14/3) dari New Delhi. Mereka tinggal di masjid.

Ketika informasi mengenai kedatangan warga negara asing diterima oleh polisi dan pejabat kesehatan setempat, mereka segera menyelidiki mengingat pembatasan kedatangan internasional yang diberlakukan pemerintah India di tengah pandemic virus corona.

Polisi menemui 10 WNI itu pada Minggu (15/3), dan membawa mereka beserta tiga warga India ke rumah sakit pemerintah terdekat untuk dites COVID-19. Diantara 13 orang tersebut, seorang WNI menunjukkan gejala terinfeksi virus corona.

Baca juga: Suspect corona, warga Bukittinggi diisolasi di RS Achmad Mochtar

Dia bersama 12 orang lainnya segera dibawa ke Gandhi Hospital pada Senin.

Petugas kesehatan dan medis Distrik Karimnagar Dr G Sujatha mengatakan kepada media agar tidak khawatir karena pemerintah setempat dan pejabat departemen kesehatan mengambil semua tindakan pencegahan.

Baca juga: Demam tinggi dan batuk sepulang dari Malaysia, tiga warga Bukittinggi masuk daftar orang dalam pantauan