16 warga Kabupaten Solok masuk daftar orang dalam pemantauan

id orang dalam pemantauan ,covid-19,dinkes solok

16 warga Kabupaten Solok masuk daftar orang dalam pemantauan

Posko terpadu penanganan dan antisipasi COVID-19 di Kabupaten Solok, Selasa. (Antara/Tri Asmaini)

​​​​​​​Arosuka (ANTARA) - Sebanyak 16 orang warga Kabupaten Solok, Sumatera Barat masuk daftar orang dalam pantauan (ODP) karena yang bersangkutan baru saja pulang dari luar negeri atau memiliki riwayat perjalanan dari keluar negeri.

"Ada 12 warga Sungai Nanam dari Malaysia dan Vietnam yang tiba di Solok pada 29 Februari 2020," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Maryeti Marwazi diwakili Kasie Surveilens Marjohan di Arosuka, Selasa.

Ia menyebutkan sedangkan empat orang lainnya, satu orang warga Nagari Aia Luo, Kecamatan Payung Sekaki yang pulang dari umroh Arab Saudi pada 5 Maret 2020.

Kemudian satu lainnya warga Nagari Tanjung Alai, Kecamatan X Koto Singkarak pulang dari Singapura dan Malaysia pada 4 Maret 2020. Lalu, satu warga Nagari Koto Baru dari Jepang dan Malaysia pada 1 Maret 2020.

Dan satu warga Nagari Salayo, Kecamatan Kubung pulang dari Jepang pada 27 Februari 2020.

Menurutnya sampai saat ini belum ada warga dari daerah itu yang terkena, terindikasi atau suspect virus corona jenis baru atau COVID-19.

Untuk warga yang masuk ODP, pihaknya akan memantau keadaan mereka setiap harinya. Petugas puskesmas ataupun bidan jorong ditugaskan untuk melihat kondisi mereka selama 14 hari.

Masyarakat yang baru pulang dari luar negeri atau luar kota yang telah ada kasus COVID-19 harus memeriksakan diri jika sakit maupun tidak.

"Kalau ada gejala, baru warga yang ODP melakukan isolasi mandiri. Kalau gejala berat baru dirujuk ke Rumah Sakit," ujarnya.

Pihaknya telah melakukan sosialisasi-sosialisasi di setiap puskesmas yang kemudian diteruskan ke masyarakat nagari. Yang belum tinggal puskesmas Bukit Sundi.

Selain itu, Dinas Kesehatan setempat juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) percepatan penanganan virus corona jenis baru atau COVID-19. Puskesmas-puskesmas juga melakukan sosialisasi ke sekolah di sekitar wilayah tugas mereka.

Ia menyebutkan RSUD Arosuka sudah menyiapkan ruang isolasi untuk persiapan jika ada pasien terduga corona, dan dokter yang memadai telah dipersiapkan untuk mengantisipasi hal terburuk.

Pihaknya meminta agar pejabat atau ASN yang keluar daerah yang terkena kasus corona, untuk melaporkan diri sehingga bisa dilakukan tindakan pencegahan dan antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.