Cegah penyebaran COVID-19, Pariaman tunda sejumlah agenda dan bentuk tim siaga cegah

id COVID-19,Pariaman,Genius Umar

Cegah penyebaran COVID-19, Pariaman tunda sejumlah agenda dan bentuk tim siaga cegah

Wali Kota Pariaman, Sumbar Genius Umar. (Antara Sumbar/Aadiaat M. S.)

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat menunda agenda yang melibatkan orang banyak dan membentuk tim siaga untuk mencegah penyebaran virus Corona baru atau COVID-19 di daerah itu.

"Virus Corona baru atau COVID-19 ini sudah menjadi bencana internasional yang telah membuat perekonomian dunia lesu," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman, Senin.

Ia mengatakan untuk mencegah penyebaran virus di daerah itu dibuat sejumlah kebijakan yaitu ditunda agenda yang melibatkan banyak orang di antaranya penampilan 1.000 indang, jambore PKK tingkat provinsi, dan acara Pariaman Millenial Beach Runner serta kegiatan-kegiatan lainnya.

Selain itu, pihaknya juga membentuk tim yang terdiri dari organisasi perangkat daerah, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Pariaman Majelis Ulama Indonesia, dan RSUD Pariaman untuk berbagi tugas dalam rangka mencegah terjadinya penyebaran virus Corona di daerah itu.

Ia meminta seluruh warga Kota Pariaman untuk tetap waspada dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah melaksanakan aktivitas.

Ia juga meminta agar warga memperbanyak mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat, beristirahat yang cukup, dan menghindari tempat-tempat umum jika tidak ada kepentingan.

"Jangan panik dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Ia menyampaikan pihaknya akan selalu berusaha agar di daerah itu tidak terdampak penyebaran virus Corona tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Syahrul mengatakan meskipun sejumlah kegiatan ditunda namun pelaksanaan Rapat Kerja Wilayah I Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) tetap dilanjutkan namun sejumlah kegiatan dihapus dari agenda yaitu di antaranya penampilan 1.000 indang yang ditampilkan oleh pelajar Pariaman.

"Namun kami tetap memeriksa kesehatan peserta Apeksi serta menyediakan hand sanitizer dan masker ketika memasuki ruangan kegiatan," ujar dia.

Ia mengatakan Pemkot Pariaman untuk sementara tidak menggunakan absen finger print sehingga kembali menggunakan absensi secara manual guna mengurangi penyebaran virus tersebut di lingkungan aparatur sipil negara di daerah itu.