Padang (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit mengajak perantau dari Kabupaten maupun Kota Solok untuk ikut memberikan pemahaman pada pemilik bagan di Danau Singkarak untuk menghentikan penangkapan ikan endemik bilih menggunakan alat tangkap ilegal.
"Sekarang populasi ikan bilih yang merupakan endemik Danau Maninjau sudah sangat sedikit karena aktifitas penangkapan dengan bagan. Kalau tidak segera dihentikan, ikan bilih kita bisa punah," katanya di Padang, Senin.
Menurutnya pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar danau. Banyak baliho imbauan telah dipasang di sepanjang jalan keliling danau. Bahkan razia juga sudah dilakukan berkali-kali tetapi sepertinya belum benar-benar efektif.
Hingga saat ini pemilik bagan masih banyak yang beroperasi. Malam mereka keluarkan bagan, pagi bagan ditarik lagi ke tepi danau. Disembunyikan hingga tidak terlihat.
Nasrul menyebut saat giat-giatnya razia beberapa waktu lalu, pemilik bagan agak takut ke danau. Jadi selama seminggu, aktifitas penangkapan hanya menggunakan sampan tradisional.
Hasilnya, seminggu tanpa bagan, ikan-ikan bilih yang biasanya mulai jarang terlihat banyak kembali. Populasinya meningkat. Padahal hanya seminggu tidak ada bagan.
"Bayangkan kalau bagan ini memang benar-benar berhenti. Mungkin dalam satu atau dua bulan saja, populasi ikan bilih sudah seperti dulu lagi," ujarnya.
Ia menyebut saat ini bilih dari Singkarak hanya dijual di sekitaran danau saja. Yang dikirim keluar tidak terlalu banyak karena fisik ikan itu kecil-kecil, tidak seperti dulu.
Ikan bilih yang mengisi pasar sampai ke Jakarta itu sekarang berasal dari Danau Toba. Namun rasanya ternyata agak berbeda juga dengan bilih Singkarak.
"Kalau bisa, bilih ini benar-benar menjadi salah satu kekayaan dan kebanggaan masyarakat Solok selain beras Solok yang sudah sangat terkenal," katanya.
Hal yang sama ia sampaikan pula dalam Musyawarah Besar Ikatan Keluarga Kacang (IKKA) se-Nusantara di Solok, Minggu (15/3).
Mubes itu kata Ketua IKKA Pusat, Jasril Adnan Dt batuah adalah untuk menghasilkan kepengurusan baru meski kepengurusan lama baru akan berakhir masa jabatannya September 2020. *
Berita Terkait
Sabar AS minta perkuat kolaborasi Ranah-Rantau IKP-PBR bangun Pasaman
Senin, 25 September 2023 12:55 Wib
Pengurus DPP Ikatan Alumni FIP UNP terbentuk
Rabu, 19 Juli 2023 21:22 Wib
IAI: Perguruan tinggi lahirkan lulusan arsitektur berkualitas
Senin, 5 Juni 2023 15:41 Wib
Ikatan Guru Penulis dan Penggiat Literasi Tanah Datar hasilkan132 buku
Senin, 22 Mei 2023 15:11 Wib
Pemkot Payakumbuh siapkan program pasar digital untuk tingkatkan promosi pedagang tradisional
Jumat, 5 Mei 2023 15:12 Wib
IDAI minta sekolah sesuaikan pembelajaran dengan kondisi iklim
Selasa, 2 Mei 2023 19:55 Wib
Ribuan perantau Agam sampai di kampung halaman
Kamis, 20 April 2023 11:46 Wib
Kabar baik! Institut Teknologi PLN perpanjang waktu pendaftaran dan tambah kuota ikatan kerja
Sabtu, 1 April 2023 16:11 Wib