LDII Agam salurkan bantuan biaya berobat pasien kanker tulang

id LDII,kanker tulang,LDII Agam

LDII Agam salurkan bantuan biaya berobat pasien kanker tulang

Ketua DPD LDII Kabupaten Agam Hadi Syahputra menyalurkan biaya bantuan berobat kepada orang tua Al Fajri Maulana, Kamis (12/3). (ANTARA/Yusrizal)

Lubukbasung (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyalurkan bantuan biaya berobat untuk Al Fajri Maulana (14) pasien kanker tulang di Pincuran Tujuh, Jorong Balai Ahad, Nagari Lubukbasung, Kecamatan Lubukbasung, Kamis.

Bantuan tersebut langsung diserahkan Ketua DPD LDII Agam, Hadi Syahputra kepada orang tua Al Fajri Maulana.

"Bantuan yang kita salurkan ini bentuk kepedulian warga LDII Agam kepada Al Fajri Maulana dan mudah-mudahan bantuan bermanfaat bagi Fajri," katanya.

Ia mengatakan bantuan yang disalurkan itu merupakan program LDII Peduli dan bentuk spontanitas warga LDII Agam.

Untuk pengalangan bantuan itu, DPD LDII Agam melakukan jemput bola ke rumah warga LDII setempat.

"Kita menghimpun dana itu hanya tiga hari semenjak Selasa (10/3) sampai Kamis (12/3)," karanya.

Orang tua Al Fajri Maulana, Halimah (50) mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan warga LDII Kab Agam.

"Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan ini dan mudah-mudahan bermanfaat untuk biaya berobat Fajri," katanya.

Ia menambahkan lutut kanan Fajri membesar setelah divonis kanker tulang setelah terjatuh saat main sepak bola pada Oktober 2019.

Fajri dibawa untuk berpijit oleh majelis guru dan tidak ada perkembangan. Setelah itu, Fajri dibawa ke RSUP M Djamil Padang untuk dirontgen dan rupanya Fajri mengalami kanker tulang.

Akibat mengidap kanker tulang, Fajri dikemoterapi dan setelah itu lutut kanan langsung membesar.

"Seharusnya Fajri dikemoterapi selama enam kali dan akibat kesehatan menurun, Fajri hanya di kemoterapi satu kali. Fajri sempat dirawat di RSUP M Djamil Padang selama 16 hari," katanya.

Saat ini, anak ketiga dari empat saudara itu hanya dirawat jalan di rumah dan mengkonsumsi obat herbal selain obat dari dokter.

Akibat lutut membesar, Fajri mengalami sesak nafas dan pernapasan dibantu dengan oksigen dengan menghabiskan empat tabung selama 24 jam.

"Saya berharap Fajri segera sembuh sehingga bisa sekolah kembali," katanya. (*)