Jakarta, (ANTARA) - Gempa tektonik bermagnitudo 5,1 yang terjadi di Sukabumi pada Selasa (10/3) sore merupakan gempa terkuat yang bersumber dari sesar aktif di daratan Jawa Barat dalam 19 tahun terakhir, kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono.
"Berdasarkan catatan katalog gempa, tampak bahwa gempa kuat dengan pusat di darat terakhir yang terjadi di Jawa Barat berkekuatan magnitudo 5,1 terjadi di Ciamis-Kuningan pada 13 Januari 2001," kata Rahmat dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Hasil analisis peta tingkat guncangan gempa yang dipublikasikan oleh BMKG sesaat setelah gempa menunjukkan warna kuning pada zona pusat gempa dan sekitarnya, yang artinya dampak gempa mencapai skala intensitas VI MMI.
Gempa yang dampaknya berada dalam skala VI MMI (Modified Mercalli Intensity), getarannya dirasakan oleh semua penduduk dan bisa menimbulkan kerusakan ringan.
Baca juga: BMKG petakan sebaran dampak kerusakan gempa Sukabumi
Menurut BMKG, gempa Selasa (10/3) pukul 17.18.04 WIB yang titik episenternya berada di darat di wilayah Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, tersebut dipicu oleh aktivitas sesar aktif.
Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa lokal itu terjadi akibat pergeseran blok batuan kulit bumi secara tiba-tiba. Rahmat menjelaskan, gempa semacam itu dikenal sebagai gempa kerak dangkal yang dipicu aktivitas sesar aktif.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan sesar mendatar. Berdasarkan kondisi geologi dan tataan tektonik di wilayah Jawa Barat bagian selatan, ada dugaan sesar tersebut mengalami pergeseran ke kiri.
Dalam peta zonasi sumber gempa di wilayah Jawa Barat, lokasi episenter gempa Selasa sore (10/3) berada di zona Sesar Citarik. Zona sumber gempa sesar aktif ini berada di sebelah barat Sesar Cimandiri dan di sebelah timur zona sumber gempa Kluster Bogor, yang aktif memicu rentetan gempa swarm yang berpusat di Kecamatan Nanggung, Bogor, pada Agustus 2019.
BMKG mencatat pada tahun 1900 wilayah Cisaat dan Gandasoli Sukabumi pernah menghadapi gempa kuat dan merusak. Selain merusak permukiman, gempa tersebut merusak Stasiun Cisaat dan Gandasoli Sukabumi. Wilayah yang sama kembali mengalami gempa kuat dan merusak yang populer dengan nama Gempa Gandasoli pada tahun 1982. (*)
Berita Terkait
Peternakan domba modern di Sukabumi
Jumat, 22 Maret 2024 12:08 Wib
Tanah longsor di Sukabumi
Jumat, 26 Januari 2024 16:27 Wib
Gempa M5,9 guncang Bayah Banten dan dirasakan hingga Sukabumi
Rabu, 3 Januari 2024 9:40 Wib
Kampanye hari ke-30, Ganjar ke Klaten, Mahfud ke Sukabumi dan Surabaya
Rabu, 27 Desember 2023 9:16 Wib
Menghapus budaya perundungan di kalangan pelajar
Minggu, 5 November 2023 5:37 Wib
Usai kebakaran SPBU di Sukabumi
Rabu, 1 November 2023 16:28 Wib
Janda yang diduga dibunuh anak anggota DPR belasan tahun tidak pulang
Sabtu, 7 Oktober 2023 5:32 Wib
Sebanyak 68.639 kendaraan keluar menuju Sukabumi dari GT Cigombong I
Kamis, 20 April 2023 19:42 Wib