Padang, (ANTARA) - Kepala Cabang Kimia Farma Sumatera Barat Rudi Hariansyah membantah apotek di Kota Padang, Sumatera Barat, menjual masker dengan harga tinggi pada saat dua warga Indonesia terjangkit virus corona atau COVID-19.
“Itu salah paham karena harga dari distributor memang tinggi sebesar Rp185 ribu per box dan pada saat itu masyarakat membeli dalam kondisi banyak,” kata dia di Padang, Sabtu.
Menurut dia setelah adanya surat edaran dari pusat, pihaknya menjual masker kepada masyarakat dengan harga normal, yaitu Rp2.000 per lembar.
Ia mengatakan ada 23 apotek Kimia Farma yang tersebar di Sumatera Barat dan dia mempersilahkan masyarakat mendatangi jika membutuhkan, namun penjualan sengaja dibatasi, yakni satu orang hanya diperbolehkan membeli dua lembar saja.
"Ini upaya kami menjaga stok masker, saat ini ada 20 ribu lembar masker yang ada dan sudah disebar ke 23 apotek Kimia Farma di Sumbar," kata dia.
Selain itu pihaknya juga sedang memesan masker tambahan untuk memenuhi kebutuhan apabila masker yang ada saat ini habis.
Sementara itu untuk cairan antiseptik saat ini stok mulai menipis, yakni 50 unit dari 150 unit yang datang beberapa hari sebelumnya. Pihaknya saat ini tengah memesan 15 ribu unit cairan antispetik tersebut dan masih dalam perjalanan.
"Kami membeli dengan harga mahal dan menjual dengan harga normal. Kami sebagai BUMN berupaya menjaga persediaan masker dan cairan antiseptik bagi masyarakat Sumbar," kata dia.
Ia berharap agar masyarakat tidak panik dan melakukan pembelian dalam jumlah besar padahal dia tidak mengalami sakit.
“Kasihan pasien yang sakit dan ingin membeli masker namun stok tidak ada,” kata dia
Ia mengakui kesulitan apabila masyarakat yang sama datang berulangkali membeli masker dan tujuannya untuk dijual kembali dalam bentuk boks.
"Kami minta bantuan masyarakat agar membeli seperlunya. Tidak hanya kepada masyarakat, pemerintah daerah juga pernah ingin membeli dalam jumlah banyak, namun tetap tidak kami berikan,” katanya.
Berita Terkait
Bio Farma Raih Proper Kategori Emas
Kamis, 29 Desember 2022 18:36 Wib
Bio Farma siap produksi vaksin indoVac booster kedua lansia
Jumat, 25 November 2022 15:54 Wib
Bio Farma siap produksi 5 juta dosis vaksin IndoVac booster kedua lansia
Jumat, 25 November 2022 13:23 Wib
Aktivis kemerdekaan Papua Filep Karma ditemukan meninggal di Pantai Bse G Jayapura
Selasa, 1 November 2022 8:26 Wib
Presiden luncurkan vaksin COVID-19 IndoVac buatan dalam negeri, produksi 40 juta dosis pada 2023
Kamis, 13 Oktober 2022 10:46 Wib
Bio Farma rampungkan uji klinis fase ketiga vaksin COVID-19
Senin, 1 Agustus 2022 19:34 Wib
Bio Farma uji klinis fase 3 Vaksin COVID-19 BUMN di Sulsel dan Sumbar, ini daerahnya
Rabu, 13 Juli 2022 11:55 Wib
Bio Farma belum temukan KIPI selama uji klinis Vaksin COVID-19 BUMN
Selasa, 12 Juli 2022 16:22 Wib